Jagamala Lawan Kontaminasi - Menjaga Cimanuk dari Bahaya Senyawa Farmasi
Menjelang akhir tahun 2024, tim peneliti dari Universitas Garut merilis hasil studi yang mengungkap indikasi resistensi antibiotik dari sejumlah sampel air di Sungai Cimanuk. Temuan ini mengundang keprihatinan mendalam, terutama dari kalangan medis di Kabupaten Garut, karena berpotensi mengganggu efektivitas pengobatan infeksi di masa mendatang.
Menanggapi situasi tersebut, sekelompok pemuda di Garut memutuskan untuk tidak tinggal diam. Mereka membentuk Komunitas Jagamala pada awal 2025, dengan misi membangun kesadaran lingkungan—terutama di kalangan profesi medis dan ilmuwan muda. Komunitas ini dihimpun oleh para mahasiswa dan tenaga profesional dari bidang farmasi, kesehatan, serta ilmu pengetahuan.
Apoteker Andi Permana, yang dipercaya sebagai ketua komunitas, menyampaikan pandangannya terkait temuan tersebut dan langkah-langkah yang diambil komunitasnya dalam menyikapi isu pencemaran antibiotik di perairan Cimanuk.
"Kami di Komunitas Jagamala hadir untuk merespons isu nyata ini. Saat ini kami melihat banyak pihak termasuk tenaga kesehatan yang masih belum menyadari tentang pentingnya isu lingkungan. Padahal ini bukan cuma soal perubahan cuaca tapi lebih jauh lagi dampaknya bisa membuat penyakit-penyakit yang saat ini ada semakin sulit ditangani karena banyak bakteri yang sudah kebal akibat kontaminasi lingkungan," ujar Andi yang juga aktif di Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Garut.
Berdasarkan keterangannya, komunitas ini siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk membantu mewujudkan visinya di bidang lingkungan.
"Kami sebisa mungkin ingin menciptakan hubungan Hexa Helix yaitu kolaborasi dengan akademisi, dunia bisnis, komunitas, pemerintahan, media massa dan juga penyokong dana. Saat ini kita sedang mencoba membangun kerja sama dengan instansi pendidikan seperti Universitas Garut, STIKES Karsa Husada bahkan Universitas Gadjah Mada di Jogja, " tambah Faisal Amir selalu wakil ketua.
Andi menambahkan salah satu program nyata komunitas ini adalah mengembangkan sistem pengelolaan limbah farmasi yang terintegrasi yang akan diuji cobakan di Kabupaten Garut sehingga dengan adanya komunitas ini diharapkan ancaman resistensi antibiotik yang sudah terjadi dapat diminimalisir dampaknya.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.