Jalur Cagak Jalur Ikonik yang Memisahkan Garut dan Tasik


Jalur Cagak pasti sudah tidak asing lagi bagi para penduduk Garut ataupun bagi para pengunjung Garut dari arah Bandung, jalur cagak seperti namanya merupakan jalan utama yang memiliki cabang, jalur Cagak juga merupakan jalan utama yang menghubungkan Garut dengan Bandung. Jalur Cagak juga merupakan jalur yang memiliki nilai historis.

Jalan Cagak dibangun pada tahun 1808 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Jalur Cagak dibangun untuk memenuhi kebutuhan logistik pemerintah Hindia Belanda seperti mobilitas milter, mobilitas barang dan jasa, memperkuat pertahanan di wilayah Priangan Timur.

Jalur Cagak ini juga merupakan jalur ikonik dimana jalan ini terdiri dari dua cabang yang hingga saat ini jalurnya tidak berubah dan masih memiliki bentuk yang sama. Sejak awal dibuka Jalur Cagak ini sudah menarik banyak perhatian terutama dari masyarakat Belanda dan Eropa. Masyarkat Eropa dan Belanda merasa bahwa Jalur Cagak ini merupakan jalan eksotis.

Disebut sebagai jalur eksotis karena jalur ini memotong bukit dan hutan sehingga suasana asri dan hijau-pun masih dapat dirasakan. Bahkan Jalur Cagak sempat menjadi salah satu tujuan wisata yang dinikmati oleh masyarakat Belanda dan pada tahun 1923 Jalur Cagak ini dikenal sebagai objek wisata.

Meskipun rupa jalan Cagak ini masih sama dengan pertama kali dibuat Jalan Cagak ini sudah beberapa kali diperluas, perluasan pertama terjadi pada tahun 1933. Sebelumnya di Jalan Cagak ini sangatlah sempit dan jalurnya terjal dikarenakan masih berupa tanah, pasir dan batu. Pada tahun. 1933 Jalan Cagak mulai dibenahi dan juga diberi aspal dikarenakan pada saat itu Mobil sudah banyak berlalu lalang di Kawasan Priangan TImur.

 

 

Sumber : Nurul Diva Kautsar


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka