Kampung Dukuh, Kampung Pedalaman di Garut yang Melestarikan Kearifan Lokal

Kampung Dukuh, Kampung Pedalaman di Garut yang Melestarikan Kearifan Lokal

Kampung Dukuh yang terletak di antara tiga gunung, yaitu gunugn Batu Cupak, gunung Dukuh, dan gunung Batu merupakan sebuah kampung adat yang masih memegang teguh adat istiadat para leluhur mereka. 

Kampung Dukuh diambil dari bahasa Sunda yang berarti tukuh, kukuh, patuh, teguh, dalam mempertahankan apa yang menjadi miliknya atau sangat patuh menjalankan tradisi warisan nenek moyangnya. Kampung Dukuh adalah desa yang memiliki suasana alam yang dilandasi budaya religi yang kuat. Landasan budaya tersebut berpengaruh pada bentukan fisik desa serta adat istiadat masyarakat. Bangunan  rumah mereka tidak menggunakan dinding, tembok, dan atap dari genteng serta jendela kaca. Hal tersebut agar menghindari dari hal yang berbau kemewahan dan mengakibatkan suasana hidup bermasyarakat menjadi tidak harmonis. 

Rumah-rumah di kampung adat ini berjumlah 42 buah dengan satu balai rakyat tempat warga berkumpul untuk mengadakan pertemuan. Terdapat satu rumah yang khusus untuk melakukan menyepi sambil menjalani ritual dalam rumah. Di kampung ini juga terdapat musala untuk tempat ibadah warga kampung Dukuh. Ada juga madrasah yang diperuntukkan bagi anak-anak kampung di untuk bersekolah sekaligus belajar agama. 

Ada tempat yang dianggap sakral oleh warga di kampung ini yakni makam leluhur Kampung Adat Dukuh Dalam Sykeh Abdul Jalil. Untuk menuju area makam, pengunjung harus mendaki kaki gunung Dukuh. Makamnya berada di hutan gunung tersebut. Banyak peziarah yang dari berbagai daerah di Indonesia setiap hari Sabtu. Sebelum berziarah, para peziarah diwajibkan mandi dan wudu di sebuah jamban. 

 

Sumber materi : 

visitgarut.garutkab.go.id

indonesiakaya.com

Sumber foto : 

visitgarut.garutkab.go.id


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.