Inilah Larangan yang Harus Dipatuhi Ketika Berkunjung ke Kampung Dukuh Garut

Garut memiliki banyak pilihan objek wisata. Selain itu, Garut juga memiliki sebuah perkampungan yang menjungjung tinggi nilai adat dan budaya yang dipegang erat oleh warganya. Salah satu dari kampung tersebut adalah Kampung Dukuh yang terletak di Garut Selatan, Jawa Barat. Kampung tersebut terletak di Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet. Di kampung tersebut memiliki kesederhanaan tanpa listrik dan perangkat elektronik lainnya. 

Kalau kamu berniat untuk mengunjungi Kampung Dukuh, ada beberapa larangan yang harus kamu patuhi loh. Larangan tersebut seperti perempuan dan laki-laki yang bukan mahramnya tidak boleh berdekatan, tidak boleh berbicara ketika makan, tidak boleh melonjorkan kaki ke arah utara, ketika berziarah harus menggunakan pakaian polos, dan tidak boleh menggunakan alat elektronik, tidak boleh menggunakan perhiasan, perempuan haid dilarang ziarah, dan harus menggunakan pakaian tertutup.

Di Kampung Dukuh, terdapat 42 rumah susun dengan bangunan yang mematuhi aturan yang ada di kampung tersebut. Tujuannya untuk menghormati makam ulama yang ada di sana, yaitu Syekh Abdul Jalil, yang juga merupakan juru kunci pendiri dari Kampung Dukuh. Di sana juga terdapat makam lainnya seperti makam Hasan Husen, makam kuncen, makam karomah, dan makam warga Kampung Dukuh.

Selain itu, Kampung Dukuh juga memiliki keunikan, ketika akan melaksanakan salat wajib, akan ditandai dengan pukulan bedug sebanyak 3 pukulan. Pukulan bedug pertama sebagai tanda bagi warga untuk bersiap pergi ke masjid. Pukilan beduh kedua tanda warga harus sudah ada di masjid, dan pulan bedug terakhir berarti salat berjamaah akan segera dilaksanakan. Bangunan masjid di kampung ini juga sangat sederhana tetapi nyaman, terbuat dari bambu dengan alas dari ijuk, alang-alang, juga tepus. Juga terdapat Bale Adat yang digunakan sebagai kediaman kuncen dan tempat mengaji untuk anak-anak.

Sumber materi :

deskjabar.pikiran-rakyat.com

Sumber foto 

indonesiakaya.com