Kekeringan dan Dampaknya pada Pertanian di Garut


Garut, sebagai salah satu sentra pertanian utama di Jawa Barat, saat ini menghadapi tantangan besar akibat kekeringan yang melanda wilayahnya. Sekitar 10.000 hektar lahan sawah terancam kekeringan, yang bisa berdampak signifikan pada produksi pangan dan kesejahteraan petani di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini melalui penggunaan irigasi perpompaan dan pipanisasi. Dengan bantuan teknologi ini, diharapkan masalah kekeringan dapat diatasi dan produksi padi bisa meningkat. Targetnya adalah agar lahan sawah di Garut dapat melakukan panen hingga tiga atau bahkan empat kali dalam setahun.

Hingga saat ini, Dinas Pertanian Garut telah menyalurkan 472 unit pompa, 133 unit irigasi, dan membangun 120 titik pipanisasi untuk membantu mengalirkan air ke lahan pertanian yang terdampak. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelangsungan produksi pertanian meskipun kondisi cuaca tidak mendukung.

Selain itu, pihak Dinas Pertanian juga sedang menginventarisir sawah-sawah yang tidak dapat dialiri air melalui sistem irigasi yang ada. Data ini akan digunakan untuk merencanakan pembangunan sumur tanah dangkal atau sumur dalam sebagai solusi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan-lahan pertanian yang paling membutuhkan.

Kekeringan ini tidak hanya mempengaruhi ketersediaan air untuk irigasi, tetapi juga berdampak pada kualitas tanah, yang berujung pada penurunan produktivitas tanaman. Tanaman yang kekurangan air lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit, yang dapat memperparah kondisi lahan dan mengancam hasil panen.

Upaya pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Garut dalam menangani kekeringan ini menunjukkan komitmen untuk menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Meski demikian, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak terkait, termasuk petani dan masyarakat luas, untuk mengantisipasi dan menghadapi tantangan akibat perubahan iklim yang semakin nyata.

 

 

Sumber:rri.com


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka

  • Oleh zahra nisrina shaumi
  • 12, Sep 2024
Perkiraan Cuaca di Garut pada 12 September 2024