Kemensos Bentuk 3 Lumbung Sosial untuk Tangani Bencana di Garut


Kementerian Sosial Republik Indonesia  membentuk Lumbung Sosial untuk tiga daerah yakni Kecamatan Garut, Tarogong Kidul, dan Banjarwangi. Lumbung sosial itu sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam penanganan bencana di daerah tersebut. 

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Iyan Koesmadiana mengatakan, pasca bencana pada pertengahan Juli lalu, pihaknya telah bersinergi dengan Dinas Sosial Kabupaten Garut untuk memberikan bantuan.

Ia berharap, keberadaan Lumbung Sosial itu bisa mempercepat distribusi logistik ke lapangan sehingga saat terjadi bencana, bantuan bisa langsung disalurkan.

Lumbung Sosial yang dibuat di tiga kecamatan itu, kata dia, akan memberikan pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan mendasar seperti makanan dan air bersih.

"Juga kami memberikan peralatan-peralatan selter seperti untuk ya alat-alat kebersihan, kemudian ada juga kita berikan untuk air panas dan sebagainya," katanya, Sabtu (13/8/2022).

Iyan menambahkan, pihaknya juga telah memberikan peralatan dapur bagi para penyintas bencana, sesuai yang diusulkan oleh Dinas Sosial.

"Sehingga kalau kami uangkan bantuan Kementerian Sosial, pada saat terjadinya bencana darurat kemarin itu sekitar 611 juta yang kami sampaikan di sini tercatat di kami," katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi kebijakan Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang telah mengeluarkan kebijakan untuk penyaluran dana bantuan kerohiman, bagi warga yang terdampak bencana banjir, sehingga dapat mempercepat pembersihan puing-puing pasca banjir.

"Syukur Alhamdulillah ini merupakan suatu hal yang positif saya kira bisa dilihat oleh pelaksanaan penanganan bencana lainnya di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VIII Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ace Hasan Syadzily menyampaikan, Lumbung Sosial ini merupakan sebuah program yang memberikan pelayanan kepada masyarakat agar lebih dekat, sehingga jika terjadi bencana maka kebutuhan dasar para penyintas bencana dapat segera terpenuhi dan diantisipasi.

Ia menuturkan, sudah hampir semua daerah di peta rawan bencana yang ada di Indonesia diberikan bantuan melalui Lumbung Sosial. Ace menilai, program ini merupakan inovasi yang bagus dari Kemensos RI untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga masyarakat terdampak bencana akan lebih cepat ditangani.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, melalui Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Didit Fajar Putradi, atas nama Pemkab Garut memaparkan, sebelumnya Kabupaten Garut juga telah mendapatkan bantuan lumbung sosial di tahun 2021 lalu untuk tiga kecamatan yaitu Kecamatan Karangtengah, Sukawening, dan Sukaresmi.

"Alhamdulillah masih ada masih siap siaga dan bahkan kemarin juga memberikan kontribusi terhadap penanganan banjir yang terjadi tanggal 15 Juli 2022 di Kabupaten Garut," ucapnya.

Didit mengatakan, Kabupaten Garut sendiri memiliki 42 kecamatan, di mana 50 persen lebih wilayahnya merupakan daerah rawan bencana. Pihaknya kini telah melakukan upaya-upaya penanganan bencana, salah satunya dengan pembangunan jembatan yang sudah terputus akibat terdampak bencana banjir dan longsor.

"Kita juga menggunakan dana BTT (Belanja Tak Terduga) untuk mengatasi beberapa permasalahan dan terutama dampak akibat bencana," katanya. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka