Keunikan Candi Cangkuang: Warisan Hindu dan Islam yang Harmonis di Tengah Danau Cangkuang, Garut


Candi Cangkuang adalah peninggalan dari kerajaan Hindu yang dibangun pada abad ke-8 dan terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Candi ini berada di sebuah pulau kecil bernama Kampung Pulo, yang terletak di tengah Danau Cangkuang. Selain Candi, di Kampung Pulo juga terdapat makam penyebar agama Islam dari abad ke-17, yaitu Embah Dalem Arief Muhammad. Keberadaan makam ini menunjukkan harmoni antara dua agama yang berbeda, Hindu dan Islam, yang hidup berdampingan di satu lokasi.

Keunikan lain dari Kampung Pulo adalah adanya tujuh bangunan rumah adat yang mencerminkan keturunan Arief Muhammad. Enam rumah mewakili anak perempuan, dan satu masjid mewakili anak laki-laki. Masyarakat setempat masih menjaga tradisi dan adat istiadat ini hingga sekarang. Di Kampung Pulo, pengunjung juga dapat menemukan pohon Cangkuang, yang daunnya sering digunakan untuk kerajinan tangan, dan diyakini menjadi asal nama dari candi, danau, serta desa ini.

Untuk mencapai Candi Cangkuang, pengunjung dapat menyeberangi Danau Cangkuang dengan rakit tradisional. Biaya penyeberangan cukup terjangkau, yaitu Rp5.000 per orang, atau bisa menyewa satu rakit seharga Rp100.000. Setelah menyeberang, wisatawan hanya perlu berjalan kaki sekitar lima menit menuju Kampung Pulo, sambil menikmati pemandangan indah di sekitar danau, serta pasar wisata yang menjual berbagai oleh-oleh khas.

Di kawasan wisata Candi Cangkuang juga tersedia berbagai fasilitas seperti masjid, toilet, saung, museum kecil, serta spot foto yang menarik. Selain itu, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan, seperti tidak boleh berkunjung untuk alasan keagamaan pada hari Rabu dan larangan memelihara hewan besar di Kampung Pulo.

 

Sumber: berbagai macam sumber 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka

  • Oleh Sopi Aulia
  • 05, Sep 2024
Wisata Leuweng OKO d' Great Garut