K.H Syaikhuna Badruzzaman Pemimpin Laskar Hizbullah Fisabilillah


Kyai Haji Syaikhuna Badruzzaman adalah seorang ulama besar dalam bidang syariah - tasawwuf, seorang pejuang dan juga seorang pahlawan pejuang kemerdekaan dari Garut. K.H Syaikhuna Badruzzaman merupakan Kyai dari Pondok Pesantren Al-Falah Biru, ia lahir di Kampung Biru pada tahun 1900. K.H Syaikhuna Badruzzaman merupakan putra dari K.H Raden Muhammad Faqih. Secara geneologis K.H Syaikhuna Badruzzaman merupakan keturunan dari Sunan Gunung Djati.

Sedari kecil K.H Syaikhuna Badruzzaman belajar agama di Pesantren Al-Falah Biru bersama orangtuanya, beranjak dewasa ia pergi ke Mekah bersama dengan kakaknya untuk mendalamu ilmu fiqih dan ushul fiqih. Di Mekah K.H Syaikhuna Badruzzaman berguru pada banyak ulama-ulama besar seperti Syekh Ali Maliki yang merupakan seorang Mufti Makkah.

Syekh Ali Maliki memberikan gelar kepada K.H Syaikhuna Badruzzaman “ anta rijal al-jawi, anta lugha al-jawi” yang artinya anda jago berbahasa Jawa dan lisan Jawa. Gelar ini diberikan setelah Syekh Ali Maliki mengetahui bahwa K.H Syaikhuna Badruzzaman merupakan murid dari Pulau Jawa dan merupakan keturun Sunan Gunung Djati. Pada tahun 1928 K.H Syaikhunan Badruzzaman bersama kakaknya kembali ke Garut dan ia langsung memimpin Pesantren Al-Falah Biru.

Selain seorang ulama dan guru K.H Syaikhuna Badruzzaman aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan sejak Hindia Belanda berkuasa di Garut K.H Syaikhuna sudah sering menentang kebijakan Hindia Belanda yang menyiksa rakyart Garut. Tidak hanya pemerintah Hindia Belanda yang ia tentang, Pemerintahan Jepang-pun ia lawan, K. H Syaikhuna Badruzzaman menolah perintah Jepang yang mewajibkan seikerai kepada penduduk Garut. Seikerai adalah proses membungkuk ke arah matahari terbit di setiap harinya.

Sikapnya yang selalu menentang perintah dan kebijakan para penjajah ini tentu saja membuat para penjajah murka dan selalu mencari K.H Syaikhuna Badruzzaman untuk ditangkap. K.H Syaikhuna Badruzzaman aktif dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Saat pertempuran Surabaya K.H Syaikhuna Baddruzaman bersama Laskar Hizbullah Fisabilillah ini ikut berjuang melawan pasukan Belanda dan Sekutur yang ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia.

 

 

 

Sumber : Mumuh Muhsin Z, Perjuangan K.H Syaikhuna Badruzzaman dalam Merebut, Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan (1900-1972), Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia Jawa Barat Bandung 2011


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka