Kisah di Bulan Ramadan : Turunnya Wahyu Pertama Kepada Nabi Muhammad SAW


[Illustration: umroh.com]

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah Q.S al-Alaq ayat 1 hingga 5 ketika Nabi Muhammad saw sedang menyendiri di Gua Hira atau disebut juga sedang berkhalawat. Wahy pertama Rasulullah turun pada bulan Ramadan, jika dalam kalender masehi bertepatan dengan hari Senin pada tahun 610 M. Rasulullah saw berkhalawat di Gua Hira selama beberapa malam. Ketika ia berkhalawat di Gua Hira Rasulullah saw ia didatangi oleh malaikat. Malaikat itu kemudian berkata “bacalah!”

Rasulullah menjawab dan berkata “aku tidak bisa membaca,” kemudian malaikat tersebut mendekati Rasulullah dan memeluk Rasulullah dengan begitu erat sehingga Rasulullah saw merasa sesak, lalu malaikat melepaskan pelukannya dan berkata “bacalah!”. Kemudian Rasulullah tetap membalasnya “ aku tidak bisa membacanya,” maka malaikat kembali memeluknya lagi dan malaikat membacakan “ bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya,” (Q.S al-Alaq 1-5).

Setelah menerima wahyu tersebut kemudian Rasulullah saw kembali ke rumahnya. Rasulullah saw menerima wahyu pertamanya dengan rasa takut, sesampainya ia di rumah Rasulullah saw bertemu dengan istrinya yakni Khadijah dan berkata “ selimutilah aku!”, kemudian Khadijah pun menyelimuti Rasulullah saw. Rasulullah saw berkata bahwa ia takut akan terjadi sesuatu pada dirinya, namun Khadijah menenangkannya dan berkata bahwa tidak akan terjadi apa-apa karena Allah swt tidak akan membuatnya hina karena Rasulullah saw selalu bersilaturahmi, menolong fakir miskin, menghormati tamu dan membantu orang-orang.

Kemudian Khadijah mengajak Rasulullah untuk pergi menemui Waraqaoh bin Naufal yang merupakan sepupu Khadijah. Waraqaoh merupakan penganut nasrani dan menulis kitab injil dalam bahasa Ibrani. Pada saat itu Waraqaoh sudah tua dan buta, kemudian Waraqaoh berkata “ Hai sepupuku, ceritakan apa yang kau alami.” Kemudian Rasulullah saw menceritakan apa yang telah ia dilalui selama ia berkhalawaw di Gua Hira.

Waraqaoh berkata “ Malaikat yang datang kepadamu adalah An-Namus ( malaikat Jibril) yang diutus oleh Allah kepada Nabi Musa. Betapa seandainya aku masih muda dan masih hidup ketika kaum mu mengusirmu!.” Kemudian Rasulullah saw mengapa kaum-nya mengusirnya. Waraqaoh menjelaskan bahwa tidak akan ada laki-laki yang menyampaikan wahyu seperti yang dibawa oleh Rasulullah saw sehingga Rasulullah saw akan dimusuhi. Waraqaoh berkata jika kelak di masa tersebut ia masih hidup maka Waraqaoh akan membela Nabi Muhammad saw dengan seluruh kemampuannya. Setelah turunnya wahyu pertama wahyu selanjutnya tidak turun dalam kurun waktu yang cukup lama.

 

 

 

 

 

Sumber : Siti Rohmatul Ummah, Relevansi Perintah Iqra Pada Wahyu Pertama Bagi Masyarakat Modern, PANCAWAHANA: Jurnal Studi Islam 2017


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka