Kisah Inspiratif Muizatul Halim: Bocah Kelas 6 SD yang Berjuang Menghidupi Keluarganya
Kisah Muizatul Halim, seorang bocah berusia 12 tahun asal Kampung Siderang Datar, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, menjadi inspirasi banyak orang. Meski masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar, Muiz sudah memikul tanggung jawab besar untuk membantu kedua orangtuanya merawat dan menghidupi tujuh adiknya.
Sejak kelas empat SD, Muiz sudah terbiasa bangun pukul tiga dini hari untuk membantu ibunya, Erin (35), membuat adonan cakue yang nantinya akan ia jual di sekolah. Setiap pagi, setelah selesai memasak, Muiz membawa dagangannya ke sekolah untuk dijual seharga Rp1.000 per 10 buah.
“Jam tiga subuh Muiz sudah bangun, membantu saya membuat adonan cakue. Setelah subuh baru digoreng dan disiapkan untuk dijual,” ungkap Erin kepada Tribun Jabar.
Penghasilan dari cakue ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, terutama saat ayah Muiz yang bekerja sebagai nelayan jarang pulang. Bahkan, jika cakue tidak habis terjual di pagi hari, Muiz akan kembali berjualan di sekolah agama sepulang sekolah.
Keluarga Muiz tinggal di sebuah rumah bambu sederhana tanpa WC. Dapur, ruang tengah, dan kamar tidur saling menyatu. Anak-anak berbagi tempat tidur di kamar dan ruang tengah yang dipenuhi oleh satu ranjang, lemari, dan beberapa ayunan kain. Untuk kebutuhan mandi dan buang air, keluarga ini meminjam fasilitas milik tetangga atau saudara.
“Kalau mau ke WC ya ikut ke saudara atau tetangga,” tutur Erin.
Meskipun harus bekerja keras di usia muda, Muiz tidak merasa malu dengan pekerjaannya. Baginya, ini adalah tanggung jawab yang harus ia pikul demi membantu keluarganya.
“Dulu dagangan punya Pak Haji, sekarang bikin sendiri jualan sendiri kalau ada terigunya,” kata Muiz dengan bangga.
Kisah Muiz pertama kali dibagikan oleh Sri Pujawati (28), seorang kreator konten asal Garut, di akun TikTok-nya. Unggahannya kemudian viral dan menarik perhatian banyak orang, termasuk YouTuber Ncepbilal. Para dermawan pun mulai berdatangan untuk membantu keluarga Muiz.
Bantuan berupa pembangunan MCK, dapur, dan berbagai kebutuhan lain mulai mengalir ke keluarga ini. Selain itu, beberapa donatur juga memberikan televisi dan kebutuhan lainnya.
“Alhamdulillah followers saya ada yang nyumbang, ini rezekinya Muiz,” ujar Sri.
Sumber: Tribun Jabar
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.