Kisah Kelam di Dalam Proses Genjatan Senjata Pertempuran Kubang


Pertempuran kubang dimana 100 pemuda Garut berusaha untuk menghalau pasukan Jepang ke wilayah Garut Kota-pun gagal. Peperangan tersebut berlangsung selama 2 jam dan menewaskan 20 orang pemuda Garut di medan perang. Pasukan Jepang lolos dari halauan pemuda Garut dan kemudian menyerang Haurpanggung.

Korban semakin banyak dan keadaan semakin tidak terkendali sehingga bupati Garut, Kalih Wiraatmadja turun tangan dan mengajak kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata. Proses genjatan senjata ini dilakukan untuk mencegah lebih banyak korban dan menghentikan peperangan.

Di dalam proses perdamaian ini kedua pihak saling memberikan tuntutan di mana pihak Garut meminta perang dan kekerasan dihentikan dan untuk bisa mewujudkan hal tersebut pihak Jepang meminta alih kuasa PTG kembali ke pihak Jepang. Untuk mencegah peperangan dan mempertahankan ketertiban di Garut akhirnya pihak Garut memberikan PTG kepada Jepang.

Kemudian salah satu tentara Jepang menyerukan bahwa masyarakat Garut boleh mengambil kain di gudang PTG sehingga banyak masyarakat Garut yang berlarian untuk mengambil kain. Namun, Jepang ternyata tidak benar-benar memenuhi janjinya untuk menjaga ketertiban, kedamaian dan keamanan, Jepang mengkhianati kesepakatan bersama

Ketika masyarakat Garut sedang membawa kain di gudang PTG pihak tentara Jepang mengunci gudang tersebut dari luar dan langsung membakar gudang kain dengan orang-orang di dalamnya dan kemudian pihalk Jepang mulai melarikan diri dari Garut. Karena pengkhianatan Jepang inilah rakyat Garut marah dan murka dan akan kembali menyerang Jepang.

Bantuan mulai berdatang, mulai dari Surabaya, Semarang, Blitar dan Yogyakarta. Mereka siap membantu Garut untuk menyerang Jepang. Pasukan Garut yang dibantu oleh kota lainnya terus menggempur Jepang hingga Jepang kewalahan dan pasokan makanan hingga logistik Jepang yang terus berkurang membuat Jepang makin lemah.

Namun, tidak dengan pasukan Garut. Mereka semakin kuat dan tak kenal untuk memukul mundur pasukan Jepang. Jepang semakin terdesak hingga pada tanggal 25 Oktober 1945 pukukl 08.00 pasukan Jepang menyerah kepada Garut dan mengakui kekalahannya. Tentara Jepang sepenuhnya meninggalkan Garut pada awal November. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka