Kisah Letusan Gunung Guntur di Garut yang Kini Terkenal dengan Keindahan Panoramanya


Guntur pernah dinyatakan sebagai gunung paling aktif nomor dua di pulau Jawa setelah Gunung Lamongan.

Gunung Guntur tercatat di Badan Geologi telah meletus lebih dari 20 kali. Guntur pertama kali meletus pada tahun 1690 yang menyebabkan banyak daerah rusak dan korban jiwa.

Lalu, di tahun 1770, 1777, 1780, 1783, 1807, 1809, 1815, dan 1816, Guntur dikabarkan kembali meletus. Ada yang letusannya tidak menyebabkan apa-apa, ada juga yang letusannya hingga muncul aliran lava panas.       

Harian Bataviasche Courant yang rilis pada 7 November 1818 melaporkan tentang letusan gunung Guntur di sepanjang bulan Oktober 1818. Rilisan tersebut menyatakan bahwa tanggal 21 Oktober 1818 tepat pukul 22.00 terlihat ada nyala merah yang berasal dari puncak Guntur menuju ke bawah. 

Penduduk sekitar merasakan adanya guncangan keras sehingga langsung mengungsi dari area Tarogong. Dentuman keras ini berlanjut hingga keesokan harinya. Tetapi, letusan gunung Gunung Guntur pada 21-22 Oktober 1818 ini tidak memakan korban jiwa karena penduduk langsung mengungsi saat itu juga. 

Badan Geologi menyatakan bahwa Gunung Guntur ini memiliki karakter letusan eksplosif. Pada tahun 1800 hingga 1847 merupakan masa teraktif Guntur, dan sekarang sudah 150 tahun lebih tidak pernah terlihat meletus lagi. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka