Kisah Letusan Gunung Guntur pada Tahun 1818


Gunung Guntur merupakan salah satu gunung berapi di Garut yang saat ini masih aktif. Gunung Guntur juga merupakan sumber utama air panas yang mengalir ke pusat wisata air panas di Cipanas. Tahukah para warginet bahwa Gunung Guntur pernah meletus sebanyak 21 kali. Salah satu cerita meletusnya Gunung Guntur yang terkenal adalah letusan gunung yang terjadi pada tahun 1818.

Pada hari Rabu, 21 Oktober 1818 pukul 10 malam laba mulai menyebur dan Puncak Gunung Guntur dan terlihat secara jelas oleh para penduduk Tarogong. Bahkan kejadian ini diceritakan oleh surat kabar harian Bataviasche Courant bahwa lava yang menyala tersebut turun ke berbagai arah serta guncangan gempa bumi yang hebat-pun turut membuat mala m semakin mencekam.

Gunung Guntur mulai meletus pada esok paginya yakni 22 Oktober 1818, pada pukul 6 di pagi hari terdengar suara ledakan keras berasal dari Gunung Guntur dan lava-pun mulai terlontar cukup tinggi dari puncak gunung. Sepanjang hari Gunung Guntur terus mengeluarkan lava, asap dan debu. Namun, saat itu angin sedang bertiup ke arah tenggara sehingga material hasil letusan Gunung Guntur ini terdorong dan menjauhi daerah pemukina penduduk.

Selama berhari-hari warga melihat dan menyaksikan Gunung Guntur mengeluarkan lava dan lava tersebut membakar kawasan gunung. Bahlan deretan mata air yang terdapat di sekitaran Gunung Guntur-pun menyemburkan air panas dan mengepulkan uap. Pada hari Sabtu, 24 Oktober 1818 letusan Gunung Guntur berhenti dan semburan asap serta lava-pun mulai hilang. Letusan gunung pada tahun 1818 ini tidak menimbulkan korban jiwa dan tidak meninggalkan kerusakan yang besar.

 

 

Sumber: Ahmad Fikri 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka