Kisah Penduduk Cisewu di Masa Penjajahan Jepang Tahun 1943


Cisewu merupakan daerah yang terletak di bagian selatan Garut terletak sejauh 110 KM dari pusat kota Garut. Terdapat sebuah kisah mengenai keadaan Cisewu pada tahun 1943. Pada tahun 1943 seluruh wilayah Indonesia sedang berusaha untuk melawan para penjajah Jepang yang sedang menguasai wilayah Indonesia. CIsewu menjadi salah satu wilayah di Garut yang dikuasi oleh Jepang.

Ketika Jepang menguasai CIsewu penduduk Cisewu-pun harus merasakan kerja paksa atau romusa. Para penduduk Cisewu dipaksa untuk membangun sebuah terowongan yang berada di Kecamatan Talegong, tidak cukup dengan terowongan mereka juga dipaksana untuk membuat jalan Debuku di Kampung Mancagahar (sekarang dikenal sebagai Desa Nyalindung).

Dua komandan Jepang yang bertugas untuk memimpin di Cisewu adalah Komandan Puryama dan Komandan Nagaoka. Kedua Komandan ini memiliki kebiasaan untuk mengajak para penduduk Cisewu untuk bertanding sumo melawan mereka. Para Komanda ini tidak menerima kekalahan, jika para Komandan ini dikalahkan oleh para penduduk Cisewu para Komandan ini akan berkata kasar dan meminta untuk bertanding ulang.

Namun, ketika para Komandan ini menang melawan penduduk Cisewu di pertandingan sumo mereka barulah puas dan memuji dirinya sendiri bahwa mereka kuat dan hebat. Selama pendudukan Jepang di Indonesia Jepang membentuk sebauh kelompok yang mana kelompok ini dikategorikan berdasarkan umur. Kelompok yang beranggotakan pemuda yang berusiakan mulai dari belasan tahun disebut kelompok Seinendan. Sedangkan untuk yang berusia empat puluh tahun keatas menjadi anggota kelompok Keibodan.

Kemudian anggota Seinendan dan Keibodan dari Cisewu ini dikirim ke Bungbulang untuk latihan baris-berbaris, latihan menggunakan senjata hingga latihan perang dna mereka dilatih langsung oleh tentara Jepang. Untuk para anggota yang sesuai dengan kriteria para tentara Jepang akan dikirimkan ke base latihan di Garut Kota untuk dilatih menjadi seorang pelatih. Setelah dilatih menjadi pelatih maka mereka akan kembali ke daerahnya masing-masing dan akan dijadikan sebagai pelatih kelompok Seinendan dan Keibodan.

 

 

 

 

Sumber:  Gun Gun Nugraha dalam Kompasiana


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka