Beranda Kolak: Jejak Sejarah dan Makna di Balik Takjil Khas Ramadan

Kolak: Jejak Sejarah dan Makna di Balik Takjil Khas Ramadan

4 minggu yang lalu - waktu baca 1 menit
sumber: freepik

Tahukah Warginet? Kolak ternyata sudah ada sejak zaman kolonial Belanda lho.

Ya, hidangan manis berkuah santan yang kerap hadir sebagai takjil saat Ramadan ini, memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan penyebaran Islam di Indonesia.

Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai kapan tepatnya kolak mulai ada di Indonesia, beberapa sumber menunjukkan bahwa kolak mulai dikenal sejak masa Kesultanan Demak dan Mataram Islam.

Pada masa tersebut, para penyebar agama Islam menggunakan kuliner sebagai sarana dakwah, kolak salah satunya. Hidangan manis ini diyakini berasal dari masa Kesultanan Demak dan Mataram Islam, ketika para penyebar agama Islam menggunakan kuliner sebagai medium dakwah.

Nama kolak sendiri dianggap memiliki akar kata dari bahasa Arab, yakni "khala" yang berarti kosong, sebagai pengingat bagi manusia untuk selalu mengosongkan diri dari dosa.

Selain itu, bahan-bahan yang digunakan dalam kolak juga memiliki makna filosofis. Pisang kepok, misalnya, dalam bahasa Jawa disebut "kapok" yang berarti jera, mengingatkan manusia untuk jera berbuat dosa dan kembali ke jalan yang benar. Gula merah melambangkan manisnya kehidupan yang diraih setelah bertobat, sementara santan mencerminkan kesucian.

Dengan demikian, kolak tidak hanya sekadar hidangan penutup yang lezat, tetapi juga sarat dengan makna dan sejarah yang mencerminkan akulturasi budaya dan agama di Indonesia.

Sangat menarik bukan?

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.