Beranda Krisis Listrik dan Air Bersih Madagaskar, Picu Demo Besar hingga Pengibaran Bendera One Piece
ADVERTISEMENT

Krisis Listrik dan Air Bersih Madagaskar, Picu Demo Besar hingga Pengibaran Bendera One Piece

9 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Krisis Listrik dan Air Bersih Madagaskar, Picu Demo Besar hingga Pengibaran Bendera One Piece, Source: Tiktok @lostsoul1216

Madagaskar diguncang demo besar akibat krisis listrik dan air bersih, hingga memicu bentrokan dan pengibaran bendera One Piece oleh mahasiswa.

Madagaskar kembali diterpa gejolak sosial setelah ratusan demonstran turun ke jalan menentang krisis listrik dan air bersih yang berkepanjangan. Aksi ini berlangsung di ibu kota Antananarivo, berujung bentrokan dengan aparat, bahkan menghadirkan simbol unik berupa pengibaran bendera One Piece oleh sebagian mahasiswa.

Baca juga: Bentrokan di Perbatasan Thailand dan Kamboja Kembali Memanas

Demo Madagaskar Dipicu Krisis Energi

Unjuk rasa anti-pemerintah pecah Pada Kamis (25/9/2025), karena kekecewaan masyarakat terhadap pemadaman listrik dan kesulitan air bersih. Dilansir dari Le Monde, demonstrasi awalnya berlangsung damai namun berubah ricuh dengan adanya penjarahan toko serta pembakaran mobil dan gedung.

Situasi semakin memanas ketika aparat menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Seorang sumber rumah sakit menyebutkan lima orang tewas, meskipun pemerintah belum mengonfirmasi jumlah korban resmi dari insiden tersebut.

Mahasiswa Jadi Motor Gerakan

Aksi protes kembali berlanjut pada Sabtu (27/9/2025) dengan mayoritas peserta adalah mahasiswa. Mereka mengenakan pakaian hitam, sebagian menutup wajah, dan menggunakan topi jerami berwarna sebagai simbol perlawanan.

Poster dengan tulisan "Kami miskin, marah, dan tidak bahagia" serta "Madagaskar milik kami" terlihat dibawa massa. Tindakan simbolis seperti pengibaran bendera One Piece turut dilakukan sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintah yang dianggap gagal menyelesaikan krisis.

Respon Pemerintah dan Organisasi Regional

Dalam pidatonya, Presiden Andry Rajoelina menyatakan telah memecat Menteri Energi karena dinilai abai dalam tugasnya. Ia juga mengutuk adanya kekacauan sebagai tindakan mengganggu stabilitas yang merugikan rakyat.

Sementara itu, Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) mengungkapkan keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa dan kerugian besar akibat kerusuhan. Dukungan juga datang dari Uni Afrika yang menyerukan dialog damai untuk menghindari eskalasi lanjutan.

Baca juga: Krisis Nepal 2025: Dari Nepo Kids hingga Kejatuhan Oli

Nah Warginet, kekacauan di Madagaskar ini memperlihatkan bagaimana krisis listrik dan air bersih dapat menyebabkan gejolak sosial yang besar. Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menjadi simbol kekecewaan generasi muda yang haus perubahan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.