Makna Mendalam Sedulur Papat Lima Pancer dalam Filosofi Sunda
Sedulur Papat Lima Pancer merupakan makna yang mengandung filosofi dan makna yang sangat mendalam. Istilah ini berasal dari budaya Jawa yang mengajarkan tentang wujud manusia ketika lahir ke bumi.
Sedulur Papat Lima Pancer dapat diartikan sebagai “saudara sepuluh lima pancaran“ jika di artikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti “lima saudara bersinar sepuluh”.
Istilah ini menjelaskan kesatuan dari wujud manusia ketika lahir ke muka bumi. Jadi istilah ini menjelaskan pentingnya menghormati hubungan antara manusia seperti diri sendiri nya, dengan keluarga di lingkungan. Juga sebagai refleksi diri dari bentuk kesadaran pada posisinya baik di masyarakat atau di keluarga nya sendiri.
Baca juga : Tradisi Sunda Upacara Sawer Kerap Dipakai Hingga Zaman Sekarang
Arti simbolis Sedulur Papat Lima Pancer
-
Sedulur
Arti dari sedulur ini adalah saudara. Mencerminkan nilai persaudaraan pada hubungan keluarga atau pun dengan orang lain. Sedulur ini memberikan makna untuk saling membantu, menghormati satu sama lain sebagai ikatan sosial.
-
Papat
Makna simbolis selanjutnya adalah papat. Memiliki arti yaitu empat. Yang memiliki arti dalam simbol arah mata angin terdiri dari utara, barat, timur dan selatan. Bermakna sebagai keselarasan dan juga keseimbangan, dan memiliki pandangan luas pada kehidupan ini.
Baca juga: Perbedaan Tradisi Sunda di Tanah Jawa Barat dan Banten
-
Lima
Memiliki arti seperti namanya yaitu angka lima (5). Menggambarkan lima unsur di alam, seperti udara, angin, bumi, api, dan eter. Unsur tersbeut dipercaya menjadi unsur utama pada kehidupan ini membentuk alam semesta.
-
Pancer
Pancer ini bisa diartikan sebagai pancaran yang berarti sinar. Kejernihan pikiran jadi makna simbolis pada kata pancer ini. Pada makna simbol pancaran atau sinar ini pentingnya pada diri memiliki wawasan baik, bijaksana dalam mengambil keputusan, dengan pikiran yang tenang dan jernih. Sehingga keputusan yang diambil berada pada satu lingkungan yang sama dengan tujuan yang diperoleh.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.