ADVERTISEMENT
Beranda Tahapan Tradisi Pernikahan Adat Sunda Sebelum Hari H yang Sarat Makna

Tahapan Tradisi Pernikahan Adat Sunda Sebelum Hari H yang Sarat Makna

18 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Tahapan Tradisi Pernikahan Adat Sunda Sebelum Hari H yang Sarat Makna (Soource:Freepik)

Pernikahan jadi tradisi yang sakral, karena merupakan pengikat antara hubungan laki-laki dan perempuan secara sah dan resmi. Masing-masing daerah pun terdapat tradisi berbeda pada pernikahan, khususnya Adat Sunda.

Pernikahan dapat diartikan sebagai bentuk cinta dalam menjalankan jenjang serius ke dalam rumah tangga dan menjalin keluarga baru. 

Setiap prosesi pernikahan dilaksanakan dengan berbeda-beda. Masyarakat cenderung menuruti sesuai dengan tempat daerah tinggal dan sesuai dengan tradisi adatnya masing-masing. 

Seperti adat Sunda yang mayoritas banyak diadaptasi, dilestarikan, dan dipertahankan oleh masyarakat di Jawa Barat. Bahkan dari dulu sampai sekarang adat Sunda di pernikahan ini selalu jadi inspirasi semua kalangan menjelang hari kebahagiaan. 

Karena prosesi pernikahan dengan adat Sunda sangat fleksibel, dan mudah. Kebanyakan perempuan yang sudah tidak tinggal di tempat adat Sunda misalnya, akan tetap memilih tradisi Sunda ketika perayaan pernikahannya tiba. 

Baca juga: Seserahan Adat Sunda anu Kedah Disiapkeun Sateuacan Nikah

Persiapan sebelum hari H

Tertarik dengan pernikahan adat Sunda? berikut persiapan yang perlu kamu ketahui mengenai tradisi adat Sunda di pernikahan sebelum hari H. 

  1. Nendang omong 

Sebelum melakukan pernikahan, calon pengantin pria akan menemui calon pengantin wanita ke rumahnya bersama dengan keluarga besar. Nendang omong  bermaksud dari kedatangan pria yang serius akan menikahi wanitanya di depan keluarga besar yang artinya (menyimpan janji). Proses ini dilakukan juga dalam memastikan wanita tersebut belum menerima lamaran dari siapa pun. 

  1. Narosan 

Narosan ini lebih besar dari nendang omong, yang biasanya disebut juga sebagai lamaran. Keluarga besar seorang pria akan secara resmi datang ke rumah calon wanita dengan niat yang lebih jauh lagi ke jenjang pernikahan. Juga sebagai tanda, biasanya pria memberikan cincin untuk mengikat wanita nya. Selain itu mendiskusikan persiapan untuk hari h pernikahan. 

  1. Seserahan 

Biasanya pada seserahan ini pihak calon pria memberikan barang perlengkapan yang memiliki nilai dan fungsi yang baik untuk digunakan ketika berumah tangga. Bisa berupa uang, perabot, atau alat rumah tangga lain. Sebagai balasannya pihak dari wanita bisa memberikan balasan kepada pria. 

  1. Ngaras

Sebelum pernikahan ada pemberian secara simbolis kepada orang tua masing-masing calon mempelai. Acara ini sekaligus berlangsung saat acara pengajian. Proses ini dihadiri oleh kelurga besar. Ngaras ini artinya meminta restu sang mempelai kapada kedua orang tua. Membasuh kedua kaki jadi simbol menghormati dan menyayangi pada prosesi ini. 

Baca juga:Tradisi Nyawer Panganten Adat Sunda: Simbol Kebersamaan dan Petuah Kehidupan

  1. Ngecakeun aisan

Setelah itu, mempelai akan digendong menggunakan kain. Ayah dari seorang calon pengantin perempuan ini akan berjalan didepan sembari membawa lilin. 

  1. Siraman

Berjalan di tujuh helai kain adalah proses selanjutnya di siraman. Calon pengantin wanita disini melakukan campuran air dari sunber mata air calon pengantin pria. Lalu akan dicampuri dengan berbagai rupa bunga dan dimandikan oleh orang tua nya. Begitupun calon pengantin pria. 

  1. Ngeuyeuk seureuh 

Setelah itu, calon pengantin meminta doa dan restu diiringi lagi khidmat. Calon pengantin disawer dengan beras ,  dikeprak sapu lidi, dan dikasih nasihat. Lalu pembelahan mayang jamber dan buah pinang. 

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.