Beranda Mengenal 6 Tokoh Kebanggaan Garut yang Berjasa dalam Mengukir Sejarah Pendidikan Bangsa
ADVERTISEMENT

Mengenal 6 Tokoh Kebanggaan Garut yang Berjasa dalam Mengukir Sejarah Pendidikan Bangsa

7 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Mengenal 6 Tokoh Kebanggaan Garut yang Berjasa dalam Mengukir Sejarah Pendidikan Bangsa (Foto: AI/ Infogarut)

Bukan hanya dikenal dengan keindahan alamnya, Kabupaten Garut juga merupakan "lumbung" bagi lahirnya para intelektual dan pejuang pendidikan yang kiprahnya diakui hingga ke kancah nasional. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga mendirikan institusi penting yang menjadi pilar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca Juga: 10 Tokoh Nasional Asal Garut dari Peletak Dasar Kota Hingga Maestro Lintas Benua

Berikut lima tokoh utama asal Garut yang dedikasinya tak terhingga dalam dunia pendidikan:

1. RA Lasminingrat: Pelopor Pendidikan Perempuan Priangan

RA Lasminingrat.jpgPerbesar +

RA Lasminingrat dikenang sebagai Srikandi pendidikan dari Garut dan Priangan. Pada masa kolonial, ia mendirikan Sakola Kautamaan Istri Lasminingrat di Garut. Sekolah ini tidak hanya menjadi wadah bagi anak-anak gadis sanak keluarga, tetapi berkembang pesat hingga mencapai 200 murid.

Inisiatifnya sangat visioner, berhasil mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Belanda, yang kemudian menginspirasi berdirinya sekolah-sekolah sejenis di berbagai daerah. Lasminingrat adalah bukti bahwa kesetaraan dan peningkatan kualitas perempuan telah diperjuangkan sejak dini di Garut.

2. KH. Anwar Musaddad: Mengintegrasikan Ulama dan Intelektual

KH. Anwar Musaddad.jpgPerbesar +

Ulama terkemuka dan guru besar asal Desa Ciledug, Garut ini, adalah tokoh sentral dalam pendidikan Islam modern. Pada tahun 1953, KH. Anwar Musaddad menerima mandat penting dari Menteri Agama untuk mendirikan PTAIN Yogyakarta (cikal bakal IAIN). Beliau kemudian diangkat menjadi Guru Besar bidang Ushuluddin.

Obsesi beliau adalah "mengulamakan intelektual dan mengintelektualkan ulama." Untuk mencapai tujuan tersebut, Kiai Anwar merintis dan mengembangkan Sekolah Persiapan IAIN di berbagai wilayah seperti Garut, Cipasung, Tasikmalaya, Bogor, dan Bandung, guna memperkuat basis sumber daya manusia Islam yang mumpuni.

3. HM Djamhari: Perintis Sekolah Modern dan Madrasah Priangan

HM Djamhari.jpgPerbesar +

HM Djamhari adalah tokoh pergerakan di Garut yang memiliki peran besar dalam pendirian sekolah berbasis rakyat. Bersama rekan-rekan dari Sarekat Islam (SI), ia mendirikan Holland Inlandsche School Broderschap (Sekolah Persaudaraan).

Tidak berhenti di situ, beliau juga merintis dan mengembangkan Sekolah Budi Priayi. Puncaknya, pada tahun 1918, beliau merintis Madrasah Muhammadiyah Lio, yang diakui sebagai madrasah modern pertama di wilayah Priangan, menunjukkan visinya dalam memadukan pendidikan umum dan agama.

Baca Juga: 6 Profil Bupati Garut yang Tak Banyak Orang Tahu

4. Endang Soetari: Maestro Hukum Garut

Endang Soetari.jpgPerbesar +

Prof. Endang Soetari Ad. merupakan Guru Besar dan pakar di bidang hukum asal Garut yang kiprahnya diakui di Jawa Barat. Keahliannya yang mendalam dalam hukum telah menjadikannya kontributor utama dalam pendidikan tinggi hukum. Dedikasi beliau telah berhasil mencetak banyak lulusan profesional yang kini berperan penting dalam penegakan hukum dan tata negara Indonesia.

5. Cecep Syarifudin dan Aam Hamdani: Perintis Universitas Garut

Dua nama ini adalah figur kunci yang berkontribusi dalam meletakkan dasar bagi perguruan tinggi ternama di kota berjuluk Swiss van Java. Prof. KH. Cecep Syarifudin dan Dr. H. Aam Hamdani dikenal sebagai perintis Universitas Garut (Uniga).

Selain perannya di Uniga, Prof. KH. Cecep Syarifudin juga memiliki latar belakang nasional sebagai mantan anggota DPR RI dan Eks Ketua PBNU pada masa pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menunjukkan jejaknya yang luas dari pendidikan, politik, hingga keagamaan.

Kelima tokoh inspiratif ini adalah bukti nyata bahwa Garut tidak hanya melahirkan pemimpin, tetapi juga para pendidik dan pemikir yang mengabdi demi kemajuan pendidikan dan peradaban Indonesia.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.