Mengenal Bebegig, Sahabat Para Petani yang Masih Setia Menemani Hingga Kini


Generasi 90-an yang hobi belusukan ke sawah pasti mengenal Bebegig, orang-orangan sawah mirip boneka yang biasanya berdiri di antara pematang atau dalam Bahasa Sunda disebut "galeng".

Kehadiran Bebegig ini bukan tanpa alasan. Konon, para petani telah mengenal Bebegig sebagai alat untuk mengusir hama sejak zaman dahulu. Biasanya, para petani membuat Bebegig saat bulir-bulir padi mulai menguning. Bebegig sendiri dibuat dengan ranting pohon, jerami, batok kelapa, dengan topi dan pakaian yang menyerupai manusia.

Dengan adanya orang-orangan sawah ini, petani tidak harus berjaga 24 jam di areal pertanian. Para petani hanya perlu menancapkan orang-orangan sawah, yang dilengkapi dengan tali pengikat dan kaleng susu bekas sebagai bunyi-bunyian untuk mengusir hama. 

Meskipun kedengarannya cukup logis, tetapi rupanya ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa kehadiran orang-orangan sawah untuk mengusir hama ini kurang berhasil. Bebegig hanya mampu menakuti hama terbang yang ada di sawah, selain tikus dan ular.

Namun meski demikian, hingga kini, beberapa petani masih menjadikan Bebegig sebagai metode pencegahan hama. Meski perkembangan  zaman melahirkan berbagai macam obat-obatan yang lebih praktis dan efektif.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka