Beranda Batu Patapaan: Pesona Alam Garut yang Sarat Legenda Pertapaan
ADVERTISEMENT

Batu Patapaan: Pesona Alam Garut yang Sarat Legenda Pertapaan

20 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Batu Patapaan: Pesona Alam Garut yang Sarat Legenda Pertapaan. (Source: Instagram/@jendelacikajang)

Destinasi Batu Patapaan memiliki potensi wisata alam yang lebih dikenal dengan sebutan Batu Tumpang, dengan makna dan sejarah yang tetap melekat mengenai legenda pertapaan pada masa lampau.

Batu Patapaan yang masih menjadi destinasi wisata umum ini terletak di Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, tepatnya di daerah selatan. Formasinya, berupa tumpukan batu besar di atas bukit, dikenal dekat dengan Batu Tumpang, berjarak sekitar 32 km dari pusat Kota Garut dan hanya sekitar 10 menit berkendara.

Destinasi ini memiliki nama lain seperti Batu Kursi, Batu Bantal, dan Batu Bendera Pajajaran, karena bentuk batu-batunya yang unik.

Terletak di dataran tinggi, Batu Patapaan menawarkan panorama alam yang indah dan suasana yang masih alami, lengkap dengan udara sejuk dan pemandangan pegunungan yang memikat. Batu ini juga menjadi daya tarik bagi fotografer dan penggemar swafoto (selfie) karena pemandangan dan formasi batu yang instagramable.

Baca Juga: Pantai Manalusu Garut: Daya Tarik, Aktivitas, dan Harga Tiketnya

Selain sekadar menikmati pemandangan, lokasi ini juga menjadi lokasi panjat tebing (wall climbing), dengan tersedia hingga 8 jalur pemanjatan beragam tingkat kesulitan.

Nama Patapaan sendiri dalam bahasa Sunda bermakna tempat bertapa atau menyendiri untuk menyucikan diri. Masyarakat percaya bentuk batu di sana sangat ideal untuk semedi.

Tempat ini dulunya digunakan sebagai lokasi pertapaan, karena menawarkan ketenangan dan suasana sunyi yang mendukung praktik spiritual.

Salah satu legenda lokal yang cukup populer adalah cerita tentang sepasang kekasih yang tak sempat menikah. Konon, batu-batu tersebut adalah peninggalan atau simbol hubungan mereka, karena bentuknya mirip dengan perabot rumah tangga seperti bantal, kursi, dan wajan. Keunikan ini memberi nuansa mistis dan romantis sekaligus, memperkaya pesona Batu Patapaan sebagai destinasi dengan kisah spiritual dan budaya yang mendalam.

Baca Juga: Gunung Papandayan: Jalur Pendakian hingga Tiket Masuknya

Sayangnya, batu-batu tersebut kini sebagian sudah mulai hilang atau rusak karena diambil oleh oknum untuk bahan bangunan atau alat rumah tangga. Dahulu, lokasi ini sempat dikelola sebagai wisata lokal, namun karena keterbatasan dana serta kondisi yang rawan, pengelolaan itu dihentikan.

Batu Patapaan adalah perpaduan magis antara keindahan alam, petualangan, spiritualitas, dan legenda. Meskipun jarang dijamah, tempat ini memiliki nilai ekonomis sebagai destinasi wisata yang akan mendatang.

Jika warginet sedang merencanakan wisata alam ke Garut, khususnya daerah Cikajang, pastikan Batu Patapaan masuk dalam daftar destinasi yang perlu dikunjungi. Bukan hanya untuk menikmati pemandangannya saja, tapi juga sekaligus merasakan atmosfer mistis dengan kisah cinta yang menyatu melalui batu-batu kuno.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.