Mengenal Sosok Tomas Bata, Pendiri Pabrik Sepatu Pertama di Indonesia
Sepatu Bata menjadi bagian sejarah industri alas kaki dunia, namun tahukah kamu bahwa Tomas Bata adalah sosok penting di balik merek legendaris ini.
Bicara mengenai sepatu, nama Bata tentu tidak asing bagi banyak orang Indonesia. Merek ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari selama bertahun-tahun. Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa sepatu Bata bukanlah merek lokal, melainkan hasil karya seorang pengusaha visioner yang berasal dari Republik Ceko bernama Tomas Bata.
Sosok di Balik Nama Tomas Bata
Tomas Bata mendirikan T&A Bata Shoe Company bersama kedua saudaranya, yaitu Anna dan Antonin Bata, pada 21 September 1894 di kota Zlin, Cekoslowakia. Pada awalnya, usaha tersebut sifatnya hanya berskala kecil serta dilakukan saat di rumah keluarga mereka.
Namun, dengan ketekunan dan inovasi yang terus dikembangkan, bisnis tersebut maju pesat hingga menjadi salah satu perusahaan sepatu terbesar di Eropa. Tomas dikenal sebagai sosok pekerja keras yang membawa semangat industrialisasi di dunia alas kaki.
Inovasi dan Warisan Tomas Bata
Di antara tiga bersaudara pendiri Bata, Tomas Bata adalah yang paling berpengaruh. Ia memperoleh julukan “Raja Sepatu” di negaranya karena berhasil menciptakan berbagai pencapaian penting dalam industri alas kaki. Salah satu inovasi yang paling dikenalnya adalah penggunaan mesin pembuat sepatu bertenaga uap pada tahun 1897.
Penemuan tersebut membuat produksi sepatu jauh lebih efisien dan modern. Selain itu, Tomas juga memperkenalkan sistem kerja yang terintegrasi, di mana setiap tahapannya, mulai dari pembuatan hingga sampai distribusi dilakukan di satu tempat yang sama dengan sebuah konsep revolusioner di zamannya.
Perjalanan Bata Masuk ke Indonesia
Merek Bata mulai datang di Indonesia pada tahun 1931 melalui kerja sama dengan perusahaan kolonial Netherlandsch-Indisch yang bertindak sebagai importir sepatu di wilayah Tanjung Priok. Melihat potensi pasar yang besar, Tomas Bata kemudian memutuskan untuk mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia.
Pabrik tersebut didirikan di daerah Kalibata, Jakarta Selatan, serta mulai beroperasi pada tahun 1940. Selanjutnya, Bata memperluas produksinya dengan membuka pabrik besar di Purwakarta pada 1994. Selama lebih dari tiga dekade, pabrik ini menjadi andalan produksi sepatu Bata di Indonesia hingga akhirnya dinyatakan pailit dengan kerugian mencapai Rp190,5 miliar.
Baca juga: Manfaat Jalan Tanpa Alas Kaki, Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung Loh!
Kisah hidup Tomas Bata bukan hanya tentang kesuksesan bisnis, melainkan tentang ketekunan dan semangat inovasi. Dari kota kecil di Eropa hingga menjadi ikon sepatu di Indonesia, warisan Bata tetap melekat dalam ingatan masyarakat. Nah Warginet, cerita ini mengingatkan bahwa kerja keras dan inovasi mampu meninggalkan jejak yang abadi dalam sejarah industri global.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.