Menilik Sejarah Hari Ayah Nasional 12 November: Berawal dari Sebuah Pertanyaan di Solo
InfoGarut.com - Setiap tanggal 12 November, Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional. Momen ini didedikasikan untuk menghargai peran dan pengorbanan seorang ayah dalam keluarga. Berbeda dengan Hari Ibu yang sudah lama populer, peringatan Hari Ayah Nasional di Indonesia memiliki sejarah yang unik dan baru digagas pada era 2000-an.
Banyak yang mengira Hari Ayah di Indonesia sama dengan Hari Ayah Sedunia (Father's Day) yang dirayakan setiap Minggu ketiga di bulan Juni. Namun, penetapan tanggal 12 November sebagai Hari Ayah Nasional memiliki cerita tersendiri yang berawal dari kota Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Makna Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Sejarahnya untuk Indonesia
Berawal dari Sayembara Surat untuk Ibu
Sejarah Hari Ayah Nasional, seperti dilansir dari RRI.co.id, tidak lepas dari peran sebuah organisasi lintas agama dan budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
Cerita bermula ketika PPIP menyelenggarakan "Sayembara Menulis Surat untuk Ibu" di Solo pada sekitar tahun 2004. Acara ini mendapat sambutan hangat dan sukses mengumpulkan puluhan surat terbaik yang kemudian dibukukan.
Di akhir acara, muncul sebuah pertanyaan sederhana namun penting dari para peserta: "Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia?"
Pertanyaan tersebut menggugah PPIP. Mereka kemudian berusaha mencari informasi dan bahkan melakukan audiensi dengan DPRD Kota Surakarta untuk menanyakan kapan hari ayah diperingati.
Namun, mereka tidak menemukan jawaban yang memuaskan karena memang belum ada peringatan Hari Ayah secara resmi di Indonesia saat itu.
Deklarasi di Balai Kota Solo
Setelah melalui kajian yang cukup panjang, PPIP akhirnya mengambil inisiatif untuk menggagas Hari Ayah Nasional.
Pada tanggal 12 November 2006, PPIP mendeklarasikan Hari Ayah Nasional untuk pertama kalinya di Balai Kota Solo. Momen deklarasi ini sengaja diadakan bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional.
Deklarasi tersebut juga mengusung semboyan yang unik, yaitu: "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya."
Sebagai simbol peresmian, PPIP juga membuat buku berjudul "Kenangan untuk Ayah" yang berisi 100 surat anak Nusantara hasil sayembara. Piagam deklarasi dan buku tersebut kemudian dikirimkan kepada Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta bupati/wali kota di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, PBB Soroti Akses Layanan di Tengah Krisis
Makna Hari Ayah Nasional
Meskipun popularitasnya mungkin tidak semeriah Hari Ibu, Hari Ayah Nasional 12 November memiliki makna yang sangat dalam. Peringatan ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya peran ayah dalam keluarga.
Ayah bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pelindung, pendidik, dan sosok teladan bagi anak-anaknya. Hari Ayah Nasional adalah momentum untuk menghargai cinta, kerja keras, dan dedikasi ayah dalam membangun keluarga.
Selamat Hari Ayah Nasional untuk seluruh ayah hebat di Garut dan Indonesia!
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.