Menteri Muda Pertahanan Indonesia yang Berasal dari Garut


Arudji Kartawinata adalah seorang Menteri Muda Pertahanan Indonesia yang menjabat pada saat masa pemerintahan Kabinet Sjahrir II yang lahir di Garut pada 5 Mei 1905. Arudji Kartawinata yang lahir di Garut ini kemudian mengenyam pendidikan di Hollandsh-Inlandsche School “HIS” di Garut kemudian melanjutkan pendidikannya di Bandung. Setelah menamatkan pendidikannya di Bandung ia kembali ke Garut dan menjadi seorang guru dan kemudian menjadi kepala sekolah di Sekolah Dasar Syarikat Islam di Garut.

Selain aktif dalam bidang pendidikan, ia juga aktif dalam aktivitas kebangsaan. Di masa penjajahan Jepang Arudji Kartawinata bergabung menjadi anggota PETA dan kemudian diangkat menjadi pasukan PETA tertinggi yakni Daidanco di Cimahi. Beberkal pengalamannya di PETA setelah kemerdekaan ia diangkat menjadi Komandan Badan Keamanan Rakyat Jawa Barat yang merupakan cikal bakal dari Divisi Siliwangi.

Atas keahliannya di bidang pertahanan ia diangkat menjadi Menteri Muda Pertahanan dan menjabat pada tahun 1946. Pada tahun 1948 atas perjanjian Renville yang mengharuskan TNI pidanh ke Yogyakarta dan saat itu Arudji Kartawinata ditunjuk sebagai Ketua Panitia Hijrah TNI yang bertugas untuk memindahkan tentara Indonesia yang ada di wilayah kekuasan Belanda.

Di masa orde lama Arudji terpilih menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan setelah itu karier politiknya semakin cemerlang, pada tahun 1966 ia diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung. Selain aktif dan sukses di bidang politik, Arudji juga aktif dalam kegiatan organisasi.

Pada tahun 1956 di Majelis Tahkim XXIX Syarikat Islam ia mengusulkan untuk membentuk sebuah organisasi yang mewadahi mahasiswa dalam bidang pergerakan pengembangan intelektual dan kemudian berdirilah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia yang masih eksis hingga saat ini.

Saat ini Arudji Kartawinata dikenal sebagai salah satu politikus Indonesia yang memberikan banyak pengaruh terhadap gerakan kebangsaan. Selain itu, Arudji juga merupakan tokoh penting dalam pergerakan Syarikat Islam.

Sumber : Syarikat Islam Indonesia


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka