Mesin Jahit Engkol, Simbol Kekayaan pada Zaman Penjajahan yang Kini Tinggal Kenangan

Mesin Jahit Engkol, Simbol Kekayaan pada Zaman Penjajahan yang Kini Tinggal Kenangan

Jika kita kembali ke masa lalu, hampir di setiap rumah pasti memiliki mesin jahit engkol. Benda antik peninggalan zaman dulu yang masih terkenang hingga saat ini. 

Nah, usul punya usul, sejarah masuknya mesin jahit ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Belanda menjajah negeri ini. Sebelumnya, mesin jahit ditemukan oleh Elias Howe, yang berkembang di pasar Amerika dan Eropa. 

Pada awal kemunculnya di Indonesia, mesin jahit masih identik dengan barang  mewah yang tak sembarang orang punya. Pemilik mesin jahit ini pun masih sangat terbatas. Hanya orang-orang Belanda dan kalangan bangsawan yang memiliki mesin jahit Engkol.

Sebagai aset kekayaan, dahulu mesin jahit merupakan simbol yang menunjukkan kelas sosial seseorang di mata masyarakat. Keberadaan mesin jahit seharga nilainya dengan mobil mewah. Pasalnya, pada saat itu, pakaian memiliki nilai tinggi, sehingga apapun yang terkait dengan pakaian, dalam hal ini mesin jahit, dianggap sebagai barang berharga. 

Selain itu, membuat mesin jahit pada masa itu masih merupakan bisnis rumahan yang dibuat dengan tangan sendiri (hanmade). Meski demikian mesin jahit tersebut dibuat dengan bahan berkualitas dan tak asal pilih. 

Hingga saat ini, kejayaan mesin jahit Engkol mulai padam ditelan waktu. Mesin jahit warisan orang tua di masa lalu, telah jadi kenang-kenangan yang terpatri di etalase. 

 

Data: Diolah dari berbagai sumber

 


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.