Museum R.A.A. Adiwidjaja: Menyimpan Jejak Sejarah Kota Dodol
Museum R.A.A. Adiwidjaja bukan sekadar bangunan berisi benda lama. Ia adalah jendela untuk memahami perjalanan panjang Garut dari masa ke masa. Dari peradaban lokal, jejak kolonial, hingga warisan budaya yang masih hidup hingga hari ini.
Keseriusan menjaga identitas sejarah ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Pada 4 Juni 2025, Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, mengunjungi Museum R.A.A. Adiwidjaja untuk mengeksplorasi lebih dalam sejarah dan budaya Garut. Kunjungan ini mencerminkan komitmen pemda untuk menghidupkan kembali nilai-nilai lokal melalui ruang edukasi seperti museum.
Museum Bernilai Sejarah Tinggi
Museum ini diresmikan pada tahun 2009 dan mengambil nama Raden Adipati Aria Adiwidjaja, Bupati pertama Garut (1813–1831). Koleksi museum mencakup lebih dari 360 artefak yang tersebar dalam 76 jenis: Mulai dari alat rumah tangga tradisional, benda pusaka seperti keris dan kujang, naskah kuno, miniatur kampung adat, hingga foto-foto tempo dulu para bupati Garut.
Koleksi unggulan lainnya meliputi replika Candi Cangkuang, situs budaya lokal, serta alat batik khas Garut.
Lokasi & Jam Operasional
Awalnya berlokasi di Jalan Pembangunan No. 2, dekat Simpang Lima, buka Senin–Jumat pukul 08.00–17.00, serta gratis dengan pengisian buku tamu. Namun, museum cenderung berpindah-pindah lokasi:
Menempati bekas kantor Disdukcapil (Jalan Ciledug), kemudian Gedung Bale Paminton Inten Dewata (Jalan Ahmad Yani), dan terakhir di Jalan Patriot No. 12, Tarogong Kidul. Rencana relokasi permanen ke bekas kantor DPMPTSP untuk memberikan ruang lebih representatif sedang dalam tahap persiapan.
Kondisi & Tantangan
Lokasi yang sering berpindah menyebabkan ruang display sempit, koleksi sering tampak "berdempetan", dan kurang pencahayaan. Kesadaran akan peran museum sebagai pusat edukasi semakin meningkat, terbukti melalui kegiatan seperti: Lomba Cerdas-Cermat tingkat SD/SMP saat Hari Museum Internasional (Mei 2023) dan perayaan Hari Jadi Museum (Januari 2025), melibatkan puluhan sekolah. Namun, anggaran terbatas dan minimnya dukungan infrastruktur masih jadi kendala utama .
Pelayanan & Peluang Ke Depan
Terlepas dari keterbatasan visual dan ruang, staf museum dikenal ramah dan informatif, siap menjelaskan sejarah lokal dan koleksi dengan penuh detail. Diharapkan setelah relokasi, koleksi dapat ditata dengan lebih representatif dan museum mampu berfungsi maksimal sebagai pusat riset, edukasi, dan destinasi wisata budaya .
Mengapa Harus Dikunjungi?
-
Sekali Jalan ke Masa Lalu
Kunjungan ke museum ini memberi gambaran utuh tentang Garut dari era kolonial hingga kini.
-
Medium Edukasi Budaya
Melalui program seperti cerdas-cermat, generasi muda diajak aktif memahami warisan lokal.
-
Penuh Janji & Potensi
Dengan relokasi ke bangunan permanen, harapan tumbuh untuk munculnya tata ruang yang lebih baik dan koleksi yang optimal.
Info Kunjungan
Alamat terakhir: Museum R.A.A. Adiwidjaja, Bale Paminton, Jl. Ahmad Yani, Sukagalih, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut
Jam buka: Senin–Jumat, 08.00–17.00 (pastikan konfirmasi terkini karena sering berpindah tempat).
Museum R.A.A. Adiwidjaja adalah sumber penting pengetahuan dan identitas budaya Garut. Meski masih berjuang dengan fasilitas terbatas, semangat staf dan nilai edukatifnya membuat tempat ini wajib dikunjungi terutama bagi pecinta sejarah dan budaya lokal. Dukungan publik dan pemerintah menjadi kunci agar museum ini benar-benar menjadi ikon edukatif Bandar Dodol.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.