Neng Syelfi Oktora, Penembang Pupuh Cilik Berbakat Asal Cigedug


Neng Syelfi Oktora merupakan penembang cilik kelahiran 30 Oktober 2010 yang berasal dari Desa Sukahurip, Kecamatan Cigedug ini merupakan siswa berprestasi yang ahli dalam menembangkan pupuh. Keahlian Neng Syelfi ini mengantarkannya menjadi Juara Pertama Nembang Pupuh di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) pada tahun 2021 lalu.

Keahlian Neng Syelfi dalam menembangkan pupuh ini terbukti dari salah satu unggahan video di mana saat itu Neng Syelfi yang masih duduk di kelas 5 SD menembangkan pupuh Maskumambang versi Mang Koko daalm sebuah perlombaan di mana Neng Syelfi mewakili sekolahnya yakni SDN 2 Sukahurip. Video Neng Syelfi yang sedang lomba tersebut menjadi viral dan sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.

Neng Syelfi sudah tertarik dengan tembang-tembang Sunda sejak ia masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Ketertarikan Neng Syelfi terhadap tembang-tembang sunda semakin berkembang karena sang Ibu yang juga merupakan guru sekolah dasar terus memperkenalkan Neng Syelfi kepada tembang sunda.

Untuk melatih bakat yang dimilikinya, Neng Syelfi mengikuti sekolah vokal miliki Pak Jajang yang berada di Tarogong . Meskipun sekolah vokal ini terletak cukup jauh dari rumahnya, Neng Syelfi selalu semangat mengikuti kelas vokal dan terus berlatih mendalami teknik vokal. Bahkan Neng Syelfi rela untuk tinggal berjauhan dengan orangtuanya yang tinggal di Kecamatan Cigedug agar ia bisa lebih dekat dengan sekolah vokal-nya.

Saat ini Neng Syelfi merupakan pelajar SMPN 2 Tarogong Kidul dan duduk di bangku kelas 7. Selain rajin mengiikuti perlombaan vokal, Neng Syelfi juga pernah mengikuti ajang Mojang Jajaka Alit. Keahliaannya dalam menembangkan pupuh membuat banyak orang terpukau hingga akhirnya Neng Syelfi diundang program Brownis yang merupakan sebuah acara miliki TV Nasional.

Di era musik global yang terus maju dan musik tradisional yang terus tergerus tidak membuat Neng Syelfi berpaling, ia tetap mencintai musik tradisional dan ingin terus menekuninya sehingga musik tradisional seperti pupuh tidak terkikis oleh perkembangan musik modern yang saat ini berkembang begitu pesat dan masif. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka