Nganteuran, Tradisi Masyarakat Sunda Menjelang Lebaran yang Mulai Tergerus Zaman

Nganteuran, Tradisi Masyarakat Sunda Menjelang Lebaran yang Mulai Tergerus Zaman

Hari Raya Idulfitri merupakan agenda akbar bagi seluruh umat muslim setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa. Momen ini tentunya tak bisa dilepaskan dengan berbagai macam tradisi yang melekat di masyarakat.

Di masyarakat Sunda, terdapat tradisi unik bernama Nganteuran. Nganteuran adalah tradisi mengantarkan makanan khas lebaran seperti ketupat, sambal goreng kentang, opor ayam, beragam jenis kue kering,  kepada orang terdekat sehari sebelum perayaan Idulfitri. 

Menurut sejarahnya, Nganteuran berasal dari Bahasa Sunda yang berarti "mengantarkan". Tradisi tersebut telah berlangsung secara turun temurun di wilayah Jawa Barat bagian selatan seperti wilayah Bandung, Pangandaran, Tasikmalaya, hingga Garut.

Kegiatan berbagi makanan ini menjadi satu hal yang ditunggu-tunggu di akhir Ramadan untuk menyambut datangnya hari raya idulfitiri di esok hari. Warga biasanya berlalu-lalang mengunjungi rumah-rumah terdekat dari pintu ke pintu sambil berbagi sapa dan senyuman. 

Selain menjadi momen sakral, tradisi Nganteuran ini memiliki makna mendalam. Salah satunya adalah saling melengkapi kekurangan antar saudara sesama Muslim, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Tradisi ini juga menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi dan berbagi rezeki. 

Kekinian, tradisi ini sudah mulai hilang direngut zaman. Kemajuan teknologi dan modernisme seolah menjadi benteng yang membatasi kehangatan yang ada dalam setiap sentuhan di hari Lebaran. 


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.