Beranda Nyaneut, Tradisi Hangat Urang Garut dalam Menikmati Secangkir Teh
ADVERTISEMENT

Nyaneut, Tradisi Hangat Urang Garut dalam Menikmati Secangkir Teh

9 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Nyaneut, Tradisi Hangat Urang Garut dalam Secangkir Teh (images/ilustrasi: freepik)

Jauh dari afternoon tea yang sering kita lihat di film, Garut punya cara sendiri untuk menikmati teh. Namanya Nyaneut. sebuah kebiasaan turun-temurun yang tidak hanya sekadar menikmati teh, tapi juga sarat makna dan filosofi hidup.

Baca Juga: Nyaneut: Tradisi Minum Teh di Garut

Tentang Nyaneut

Nyaneut Festival.jpegPerbesar +

Nama Nyaneut berasal dari bahasa Sunda “Nyandeutkeung” yang berarti mendekatkan, mempertemukan, atau menghubungkan. Sesuai maknanya, Nyaneut menjadi cara masyarakat Garut untuk mempererat kebersamaan lewat secangkir teh hangat.

Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-16 dan dipercaya berawal dari Sunan Gunung Jati. Sang wali konon kerap mengajak masyarakat minum teh bersama sebelum atau sesudah berdakwah, sehingga lambat laun kebiasaan ini melekat dalam kehidupan masyarakat Garut, khususnya di kaki Gunung Cikuray.

Teh yang digunakan pun bukan sembarangan, melainkan Teh Kejek, teh khas Garut yang masih diolah secara tradisional. Minuman ini biasanya disajikan dalam teko sederhana dan gelas bambu, ditemani dengan beubeutian, yakni aneka umbi-umbian rebus khas Sunda.

Festival Nyaneut, dari Tradisi Menjadi Perayaan Budaya

Festival Nyaneut 2023.jpgPerbesar +

Meski tradisi Nyaneut sudah berlangsung berabad-abad, Festival Nyaneut baru resmi digelar pada tahun 2014 di Kampung Situgede, Cigedug.

Acara ini sempat terhenti pada 2020, namun kembali digelar pada 2023 dan 2024 setelah masuk ke dalam Calendar of Event Nasional lewat program Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Festival ini diinisiasi oleh budayawan Garut, Dasep Badru Salam, dengan tujuan melestarikan budaya lokal sekaligus memperkenalkan ritual minum teh khas Garut ke masyarakat luas. Setiap tahunnya, festival digelar saat bulan purnama di kaki Gunung Cikuray, lengkap dengan pertunjukan seni tari, musik tradisional, hingga bazar UMKM.

Filosofi di Balik Ritual Nyaneut

Nyaneut bukan sekadar minum teh, tapi sebuah ritual kehidupan yang penuh simbol. Bahkan, ada beberapa tahapan khusus yang harus dilakukan sebelum menyeruput teh, seperti:

  1. Memutar Gelas – Gelas diputar dua kali searah jarum jam, melambangkan keseimbangan hidup: siang dan malam, laki-laki dan perempuan, hidup dan mati.

  2. Menghirup Aroma Teh – Dilakukan sebanyak tiga kali sebagai penghormatan, simbol niat, ucapan, dan perbuatan.

  3. Menyeruput Teh – Teh diseruput empat kali: di ujung lidah, tengah lidah, pangkal lidah, lalu ditahan tiga detik sebelum ditelan. Tahapan ini menggambarkan empat elemen kehidupan: air, tanah, api, dan udara.

Ritual ini biasanya dilakukan dalam keheningan, agar setiap orang bisa benar-benar merasakan kehangatan teh sekaligus ketenangan alam di sekitar.

Lebih dari Sekadar Minum Teh

Festival Nyaneut 2023.jpgPerbesar +

Bagi masyarakat Garut, Nyaneut adalah momen silaturahmi. Tradisi ini jadi wadah berkumpul, terutama bagi para petani teh yang telah mengelola lebih dari 6.000 hektare perkebunan teh di Kabupaten Garut dengan produksi hampir 7 ton per tahun.

Festival Nyaneut pun membawa dampak positif:

  • Secara sosial, memperkuat kebersamaan masyarakat.

  • Secara ekonomi, mendukung pariwisata dan UMKM lokal.

  • Secara budaya, memperkenalkan identitas Garut kepada dunia.

Menjaga Warisan, Menikmati Kehangatan

Di balik secangkir teh Nyaneut, tersimpan pesan mendalam tentang kebersamaan, keseimbangan, dan penghargaan terhadap alam. Bukan sekadar tradisi, Nyaneut adalah bagian dari jati diri masyarakat Garut dan salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan.

Kabar baiknya, setelah sukses digelar kembali pada 2023 dan 2024, Festival Nyaneut kembali diadakan pada 26 Agustus 2025 di Lapangan Situ Gede, Desa Cigedug, Kecamatan Cisurupan Garut.

Momen ini menjadi kesempatan istimewa bagi wisatawan dan masyarakat untuk merasakan langsung hangatnya tradisi minum teh khas Garut, lengkap dengan pertunjukan seni dan suasana kebersamaan yang hanya bisa ditemui di tanah priangan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.