Pakai Sandal Sejauh 250 Km, Diego Yanuar Taklukkan Marathon de Sables di Gurun Sahara
Petualang dan pelari asal Indonesia, Diego Yanuar, kembali mencetak prestasi luar biasa. Pada Sabtu, 12 April 2025, ia berhasil menyelesaikan Marathon des Sables (MDS) Legendary, salah satu lomba lari paling ekstrem di dunia yang digelar di Gurun Sahara, Maroko.
Ajang lari legendaris ini telah berlangsung sejak 1986 dan terkenal dengan tingkat kesulitannya yang tinggi: Berlari sejauh 250 km melintasi gurun tandus, dibagi menjadi enam etape dalam tujuh hari.
Pada edisi ke-39 ini, Diego menaklukkan tantangan tersebut dengan waktu total sekitar 40 jam 44 menit, dimulai pada 6 April dan finish pada 12 April 2025.
Yang membuat perjalanan Diego semakin luar biasa, ia menjalani seluruh maraton ini dengan memakai sandal. Ya, sandal! Bukan sepatu lari profesional, bukan pula perlengkapan high tech melainkan alas kaki sederhana yang justru ia anggap paling nyaman.
“Selama 7 tahun terakhir aku lari, aku pakai sandal terus. Pakai sepatu, tuh, nggak senyaman pakai sandal,” ujar Diego. “Medan di Sahara kering banget dan menurutku cocok pakai sandal. Selain itu, lebih minimalis juga—aku cukup bawa satu alas kaki saja.”
Namun kenyamanan itu bukan tanpa risiko. Gurun Sahara menyimpan medan menantang: Pasir panas, duri tajam, dan suhu ekstrem yang berubah drastis, bisa mencapai 55 derajat Celcius di siang hari dan turun hingga 0 derajat di malam hari.
Diego menyatakan, bahwa ia belum pernah ke gurun dan ini merupakan pertama kalinya ia ke Afrika, Maroko dan Sahara. Bahkan ia menuturkan, dengan cuaca seekstrem ini, apa baju yang harus dibawa, sleeping bag seperti apa, karena jika terlalu banyak, semakin berat juga di punggung.
Setiap peserta memang diwajibkan membawa perlengkapan pribadi, dari makanan, kompas, sleeping bag, hingga kompor kecil. Satu-satunya bantuan dari panitia hanyalah tenda dan lima liter air per hari.
Diego bukan orang baru dalam hal menantang batas diri. Sebelumnya, pada tahun 2018–2019, ia dan istrinya Marlies Fennema pernah menempuh perjalanan luar biasa: bersepeda dari Belanda ke Indonesia melewati 23 negara. Kisah mereka bahkan diabadikan dalam film dokumenter berjudul The Bike’s Journal.
Kini, dengan keberhasilannya menaklukkan Marathon des Sables, Diego sekali lagi membuktikan bahwa batas hanya ada di pikiran dan kadang, sandal pun cukup untuk menaklukkan Sahara.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.