ADVERTISEMENT
Beranda Pemanfaatan Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu Diluncurkan di Garut

Pemanfaatan Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu Diluncurkan di Garut

1 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit

Dinas Pertanian Garut, Jawa Barat, meluncurkan program inovatif untuk mendukung perluasan area tanam di wilayah tersebut. Program ini melibatkan pemanfaatan irigasi perpompaan dan Rumah Burung Hantu (RUBUHA), yang ditujukan kepada Kelompok Tani Cibatok di Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk.

 

Program ini mencakup penyaluran 472 unit pompa, 133 unit irigasi, dan pemasangan pipa di 120 titik untuk mengalirkan air ke lahan pertanian. "Kita sudah menyalurkan 472 unit pompa ditambah 133 irigasi, dan 120 titik untuk pipanisasi," ujar Kepala Dinas Pertanian Garut, Haeruman, pada Jumat (30/8/2024). Menurutnya, program ini sangat membantu dalam mengairi lahan petani yang sebelumnya sulit mendapatkan pasokan air.

 

Program ini diluncurkan oleh Dinas Pertanian Garut bekerja sama dengan pemerintah pusat. Haeruman, sebagai Kepala Dinas Pertanian, memimpin inisiatif ini. Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana, juga turut serta dalam peluncuran program ini sebagai bagian dari langkah awal respons Pemda Garut terhadap dukungan pemerintah pusat di sektor pertanian.

 

Program ini secara resmi diluncurkan pada Jumat, 30 Agustus 2024, di Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Garut. Kelompok Tani Cibatok menjadi penerima manfaat dari program ini, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di wilayah tersebut.

 

Garut menghadapi masalah serius dengan sawah kering (IP100) yang mencakup lahan seluas 10 ribu hektar. "Saat ini Pemda Garut menghadapi masalah sawah kering di lahan seluas 10 ribu hektar," kata Haeruman. Kondisi ini memerlukan intervensi cepat untuk menghindari dampak kekeringan yang lebih luas, terutama di musim kemarau.

 

Program ini melibatkan pengadaan pompa air dan irigasi, serta pemasangan pipa untuk memastikan aliran air ke lahan pertanian. Selain itu, Pemda Garut sedang menginventarisir sawah-sawah yang tidak bisa dialiri air, sebagai persiapan untuk membuat sumur tanah dangkal atau sumur tanah dalam sebagai solusi jangka panjang. "Kami ke depan segera melakukan pembuatan sumur tanah dangkal atau sumur tanah dalam mencari solusi untuk mengatasi kekeringan," tambah Haeruman.

 

Sekda Garut, Nurdin Yana, menegaskan pentingnya program ini sebagai langkah awal pemda dalam merespons dukungan dari pemerintah pusat. "Ini adalah upaya-upaya kita inovasi pemerintah pusat yang masih digelontorkan oleh pemerintah kabupaten/kota," ujarnya, menekankan bahwa program ini menjadi bagian dari strategi untuk menghadapi musim kemarau yang semakin menantang.

 

 

 

 

Sumber : liputan6.com

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.