ADVERTISEMENT
Beranda Wanita Harus Tahu! Bahaya Sindrom PCOS: Ini Gejala, Penyebab, dan Solusinya
ADVERTISEMENT

Wanita Harus Tahu! Bahaya Sindrom PCOS: Ini Gejala, Penyebab, dan Solusinya

19 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Wanita Harus Tahu! Bahaya Sindrom PCOS: Ini Gejala, Penyebab, dan Solusinya. (Source: Freepik)

Sindrom PCOS bisa berdampak serius pada kesuburan, berat badan, dan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Sindrom Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan gangguan berupa hormonal yang kerap kali terjadi pada perempuan di masa subur mereka. Banyak wanita belum menyadari mereka mengidap kondisi ini karena gejalanya tersamar, sehingga penting untuk mengetahui tanda‑tandanya sejak dini.

Dengan mengenali gejala, penyebab, dan solusi yang tepat, wanita bisa mengambil langkah pencegahan yang efektif. 

Menurut KlikDokter, PCOS termasuk ke dalam sindrom, yakni kumpulan gejala yang menyerang ovarium dan ovulasi. Ditemukan banyak kantung kecil (kista) di ovarium, hormon androgen tinggi, dan menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Baca Juga: Tips Cantik Alami Tanpa Skincare Mahal, Cocok untuk Pemula!

Gejala Utama Sindrom PCOS

Beberapa tanda yang sering muncul, antara lain:

  • Menstruasi yang tidak teratur dan terjadi kurang dari 8–9 kali dalam satu tahun atau jarak menstruasi yang lebih dari 35 hari.

  • Hirsutisme, merupakan pertumbuhan rambut di bagian dada, wajah, atau punggung secara tidak wajar.

  • Jerawat membandel dan kebotakan pola pria (alopecia androgenik).

  • Kulit gelap dan menebal di lipatan tubuh (akantosis nigrikans) seperti leher atau ketiak.

  • Berat badan naik / obesitas, resistensi insulin, dan mood swings atau depresi.

  • Kesulitan hamil atau infertilitas karena ovulasi yang tidak teratur.

Penyebab Sindrom PCOS

Meskipun penyebab pasti PCOS belum jelas, namun beberapa temuan studi menyimpulkan tentang beberapa faktor kunci, antara lain:

  • Resistensi insulin, hampir dari 70% penderita sindrom PCSO akan mengalami kondisi ini, sehingga tubuh akan memproduksi insulin yang berlebih untuk merangsang ovarium guna membuat hormon androgen secara berlebih.

  • Faktor genetik, seseorang kemungkinan terkena kelainan ini karena faktor keturunan.

  • Peradangan ringan: Wanita dengan PCOS sering memiliki peradangan kronis yang memicu produksi hormon pria berlebih.

  • Obesitas dan gaya hidup sedentary: Lingkar pinggang besar, pola makan tinggi gula, dan kurang gerak juga menjadi faktor risiko utama.

Baca Juga: Kenali, Ini Gejala Kanker Malam Hari yang Harus Diwaspadai!

Solusi untuk Penanganan Sindrom PCOS

1. Gaya Hidup Sehat

  • Warginet perlu menurunkan berat badan sekitar 5–10% agar membantu menstruasi supaya lebih teratur, menurunkan kadar insulin, dan mampu mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung.

  • Diet rendah karbohidrat dan tinggi serat, olahraga minimal 3x seminggu selama 30 menit.

2. Pengobatan Medis

  • Minumlah pil KB kombinasi, berupa  estrogen + progestin yang dapat menekan androgen dan mampu menstabilkan siklus menstruasi.

  • Metformin: membantu resistensi insulin, menormalkan siklus haid dan mempermudah ovulasi.

  • Obat fertilitas seperti clomiphene atau letrozole untuk membantu ovulasi jika ingin hamil.

  • Lakukanlah spironolactone atau terapi electrolysis/laser yang dapat membantu mengatasi terjadinya hirsutisme dan jerawat.

  • Jika terapi konservatif gagal, tindakan seperti ovarian drilling dapat dipertimbangkan untuk merangsang ovulasi.

Segera konsultasikan ke dokter kandungan jika mengalami: haid tidak teratur minimal tiga siklus berturut-turut, jerawat parah, pertumbuhan rambut tidak biasa, atau kenaikan berat badan yang signifikan. Hal ini bisa didiagnosis dengan melibatkan pemeriksaan darah hormon/insulin, anamnesis,  dan USG ovarium.

Sindrom PCOS adalah kondisi hormonal serius yang berdampak luas mulai dari sulit hamil hingga risiko penyakit kronis. Pengelolaan melalui gaya hidup sehat dan terapi medis yang tepat sangat penting. Kenali gejala dan penyebabnya sedini mungkin, dan jangan ragu periksakan ke dokter.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.