Mesir Jadi Negara Pertama yang Akui Kemerdekaan Indonesia
Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947. Dukungan ini menguatkan eksistensi RI di mata dunia.
Kairo, April 1947. Empat pria sederhana dengan paspor seadanya memasuki bandara. Mereka bukan wisatawan biasa, melainkan delegasi diplomatik dari Republik Indonesia yang baru merdeka. Keberadaan mereka di Mesir sebagai bagian penting dari sejarah perjuangan diplomasi bangsa.
Baca juga: Indonesia Dahulu Disebut “Macan Asia”, Kini Tertinggal Seperti Macan Yang Tidur, Mengapa Begitu?
Delegasi Indonesia ke Mesir 1947
Delegasi Indonesia yang dipimpin Haji Agus Salim tiba di Mesir untuk memperkuat dukungan internasional. Bersamanya hadir AR Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi. Kehadiran mereka disambut hangat mahasiswa Indonesia serta Sekjen Liga Arab, Azzam Pasha.
Kunjungan ini sebagai jawaban setelah sebelumnya Muhammad Abdul Mun’im, selaku Konsul Jenderal Mesir di Bombay, mengunjungi Yogyakarta. Mun’im membawa pesan dari Liga Arab yang menegaskan dukungan untuk kemerdekaan negara Indonesia.
Upaya Belanda Gagalkan Diplomasi
Kedatangan delegasi Indonesia di Mesir tidak berjalan mulus. Duta Besar Belanda berupaya menggagalkan usaha tersebut dengan mendesak pemerintah Mesir. Belanda menolak mengakui kedaulatan Indonesia dan mengklaim Republik masih berada di bawah kekuasaan kolonial.
Namun, Perdana Menteri Mesir, Nokrashi Pasha, dengan tegas menolak tekanan Belanda. Ia menegaskan bahwa Mesir sebagai negara berdaulat wajib mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sikap ini menjadi tamparan keras bagi Belanda yang berusaha menutup mata terhadap Proklamasi 17 Agustus 1945.
Mesir Akui Kemerdekaan Indonesia
Ujung dari kunjungan diplomatik ini terjadi pada 10 Juni 1947. Waktu itu, perjanjian persahabatan ditandatangani antara Haji Agus Salim dan Nokrashi Pasha di Kairo. Dengan penandatanganan tersebut, Mesir resmi sebagai negara pertama yang akui kedaulatan negara Indonesia secara de jure dan de facto.
Pengakuan ini bukan sekadar simbol, melainkan landasan penting bagi eksistensi Indonesia di mata dunia. Sejak saat itu, hubungan Indonesia dan Mesir terus terjalin erat, terutama ketika Presiden Sukarno dan Presiden Gamal Abdel Nasser sama-sama menginisiasi Gerakan Non-Blok di tahun 1950-an.
Baca juga: 200 Tahun Perang Jawa dan Jejak Martabat Diponegoro
Nah Warginet, kisah Mesir yang menjadi negara pertama mengakui kemerdekaan Indonesia membuktikan betapa pentingnya diplomasi dalam sejarah bangsa. Dukungan dari negeri jauh di Afrika Utara ini meneguhkan posisi Indonesia sebagai negara merdeka di mata dunia. Sampai saat ini, hubungan Indonesia dan Mesir tetap terjalin sebagai bentuk persaudaraan sejak era perjuangan.
Source: historia.id
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.