Pemkab Garut Siapkan Uang Kadeudeuh bagi Peternak yang Merugi Akibat Wabah PMK


Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Garut menyebabkan banyaknya peternak yang mengalami kerugian.

Sebagai langkah untuk meminimalisir kerugian, Pemerintah Kabupaten Garut pun meyiapkan bantuan bagi peternak yang hewan ternaknya terjangkit wabah PMK.

"Kita akan memberikan uang kerohiman, kadeudeuh istilahnya, untuk peternak yang hewannya mati atau sakit," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman dikutip dari ANTARA, Jumat (27/5/2022).

Ia menyampaikan, berdasarkan hasil perhitungan, para peternak berpotensi mengalami kerugian bisa mencapai miliaran rupiah per hari. 

Hal itu menyusul banyaknya hewan ternak baik itu sapi perah maupun sapi potong mengalami penurunan bobot yang berimbas pada menurunnya harga jual.

"Sapi perah kerugian per harinya satu miliar potensinya, sapi potong juga sama, penurunan bobot daging," ujarnya.

Ia menyampaikan, pihaknya tengah memperhitungkan besaran bantuan yang akan disalurkan kepada peternak yang terdampak wabah PMK.

Adapun besaran anggaran yang disiapkan, kata Wabup, sebesar Rp570 juta yang nantinya digunakan untuk pengadaan obat-obatan dan biaya operasional petugas di lapangan.

"Untuk dana kerohiman ini bisa juga dari dana sana (Rp570 juta), tapi kalau kurang nanti bisa dari BTT(belanja tidak terduga)," katanya.

Selain menyiapkan bantuan, pihaknya pun akan memperketat pemeriksaan sapi dan hewan ternak lain yang didatangkan dari luar daerah. 

Hal itu untuk memastikan hewan ternak yang memasuki wilayah Garut dalam kondisi sehat dengan disertai bukti dokumen kesehatan hewan.

"Upaya kami memperketat masuknya sapi dari luar daerah, yang diperbolehkan masuk ke Garut hanya yang memiliki surat sehat," katanya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka