Plh Gubernur Jabar Sebut Banjir Garut Disebabkan Pembabatan Hutan


Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pembabatan hutan di kawasan hulu sungai menjadi salah satu penyebab banjir di Kabupaten Garut.

Banjir disebutkan dipicu tingginya curah hujan, sehingga air sungai pun meluap.

"Menurut informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan (di daerah hulu). Hutan produktif harus rasional sehingga pada saat hujan datang tidak berdampak seperti ini," kata Uu usai meninjau lokasi banjir di Kampung Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, Minggu (17/7/2022).

Ia menyampaikan, upaya penanganan banjir harus dilakukan melalui edukasi masyarakat di wilayah hulu sungai, terlebih berdasarkan laporan adanya alih fungsi lahan di hulu sungai menjadi pemicu terjadinya banjir.

Ia menegaskan sama pentingnya dilakukan penegakan hukum berupa sanksi terhadap para perusak lingkungan, baik perorangan maupun korporasi.

Pak Uu mengungkapkan, warga Kampung Dayeuhandap bukan pertama kalinya mengalami musibah hebat seperti ini. Maka dari iru, ia meminta warga agar mau berpindah lokasi hunian ke daerah yang lebih aman. Namun sayangnya, tidak semua warga berkehendak untuk pindah, dengan alasan kepemilikan tanah.

"Kami meminta kepada masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang sungai ini, daerah yang dianggap berbahaya, mohon kesadarannya agar pindah ke tempat yang lebih aman," imbaunya.

"Saya sudah bertanya ke masyarakat, ada yang mau ada yang menolak (pindah) karena itu tanah pribadi. Namun diminta pindah bukan berarti tanahnya akan diambil oleh pemerintah, akan tetapi demi keselamatan," jelasnya.

Akibat banjir ini, 53 rumah warga  terendam dan rusak, delapan di antaranya rusak berat. Adapun jumlah warga terdampak mencapai 258 orang dari 78 kepala keluarga, termasuk di antaranya 30 orang balita, 30 orang lansia, dua ibu hamil, dan tujuh ibu menyusui.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka