Potensi Lobster di Laut Garut Selatan

Potensi Lobster di Laut Garut Selatan

Pameungpeuk meruapakan daerah lautan yang kaya akan sumber daya alam-nya. Lautan di Garut Selatan juga memiliki beraneka ragam jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi contohnya seperti udang karang atau lobster dan ikan layur. Lobster merupakan komoditas perikanan yang memiliki potensi yang besar dan banyak dicari baik di pasar lokal ataupun pasar internasional.

Laut Garut Selatan memiliki banyak karang yang di mana karang ini merupakan habitat dari lobster. Lobster merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena lobster merupakan komoditas ekspor kebanggan Indonesia. Tingkat permintaan lobster di pasar domestik maupun di pasar internasional terus meningkat setiap tahunnya.

Di Laut Pameungpeuk terdiri dari tiga jenis lobster yakni P. homarus, P. longipes dan P. versicolor. Ketiga lobster ini tersebar di Lautan Pameungpeuk seperti Pantai Ranca Buaya, Pantai Cicalobak, Pantai Karang Wangi dan Pantai Karang Papak. Ketiga jenis lobster ini tersebar di Laut Garut Selatan merupakan jenis lobster yang sangat dicari oleh para konsumen terutama konsumen dari mancanegara.

Para lobster ini bersembunyi di bawah karang. Lobster merupakan hewan nokturnal sehingga di malam hari para lobster ini naik ke permukaan untuk mencari makanan. Para nelayanan biasanya menangkap lobster di malam hari, sebelum matahari terbenam para nelayan menghamparkan jaring yang dipasang oleh tubir dan menunggu lobster-lobster untuk muncul ke permukaan.

Adanya permintaan pasar yang tinggi maka penangkapan lobster-pun semakin gencar dilakukan demi memenuhi permintaan pasar. Namun, dibalik cemerlangnya potensi lobster di Laut Garut Selatan jika penangkapan lobster ini tidak dilakukan secara berkelanjutan maka lobster-lobster di Laut Garut Selatan ini bisa terancam eksistensinya.

Untuk mencegah kepunahan ini maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para nelayan lobster seperti tidak menangkap anakan lobter (lobster kecil) ataupun lobster yang sedang bertelur. Jika menemukan atau tidak sengaja menangkap lobster yang sedang bertelur dan anak lobster maka diharapkan para nelayan dapat melepaskannya kembali ke perairan.

Pengelolaan lobster setelah ditangkap merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena kualitas lobster yang akan dijual bergantung pada proses ini. Lobster yang sudah ditangkap harus disimpan secara baik dan benar seperti meletakannya ke dalam wadah yang aman sehingga tidak melukai lobster (agar lobster tidak cacat) karena jika terdapat lobster yang rusak maka harga jual lobster-pun akan menurun.

 

Sumber : Rianta Pratiwi, Keanekaragaman dan Potensi Lobster (Malacostraca: Palinuridae) di Pantai Pameungpeuk, Garut Selatan, Jawa Barat dalam Jurnal Biosfera Vol 35, No 1 Januari 2018


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.