ADVERTISEMENT
Beranda Tiga Perempuan Garut yang Bermusik Lewat Genre Metal

Tiga Perempuan Garut yang Bermusik Lewat Genre Metal

12 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Tiga Perempuan Garut yang Bermusik Lewat Genre Metal (DOK. Infogarut/ De Robby Akbar)

Voice of Baceprot (VoB), Tiga Perempuan hebat yang dibesarkan di sebuah desa Singajaya, Garut, Jawa Barat, menunjukan bahwa musik itu menjadi ruang untuk berekspresi dan menyuarakan pandangan. Mereka membentuk band musik VoB yang kini terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara seperti Eropa sampai Amerika.

Band ini terdiri dari tiga orang yaitu Firdda Marsya Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum). Ketiganya mulai bermain musik saat duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). Berawal dari minat terhadap musik rock dan metal, mereka terus mengembangkan kemampuan secara otodidak dan melalui bimbingan guru (Abah) seni di sekolah.

Baca Juga: Keren Pisan! Voice of Baceprot Guncang Jepang dan Ditonton 20 Ribuan Orang

Menyampaikan Pesan Lewat Musik

Nama “Baceprot” diambil dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”. Meski identik dengan musik keras, VoB menyisipkan pesan-pesan sosial dalam setiap lagu yang mereka tulis. Tema yang diangkat antara lain soal pendidikan, kebebasan berkarya, hingga pandangan terhadap peran perempuan.

Salah satu lagu mereka berjudul God, Allow Me (Please) to Play Music bercerita tentang keresahan atas larangan bermain musik yang sempat mereka alami. Lagu tersebut mendapat perhatian luas karena membawa pesan universal tentang hak untuk berekspresi.

“Banyak yang menyangka kami tidak pantas memainkan musik metal karena kami perempuan dan berhijab. Tapi bagi kami, musik adalah bentuk ekspresi, bukan pelanggaran,” ujar Marsya dalam sebuah wawancara.

Tantangan dan Dukungan

Perjalanan VoB tidak selalu mulus. Di awal kemunculan, mereka kerap mendapat komentar negatif, baik di lingkungan sekitar maupun di media sosial. Namun, mereka terus tampil konsisten dan menunjukkan kualitas musikalitas yang makin matang.

Dukungan mulai datang dari berbagai kalangan, termasuk media internasional. Media seperti The Guardian, BBC, dan New York Times pernah menyoroti kiprah mereka. Penampilan mereka yang khas dengan seragam sekolah dan hijab membuat mereka dikenal sebagai band yang unik dan otentik.

Tampil di Festival Internasional

Pada tahun 2023, VoB tampil di Glastonbury Festival, Inggris, yang merupakan salah satu festival musik terbesar di dunia. Mereka tampil membawakan lagu-lagu orisinal di hadapan ribuan penonton dari berbagai negara.

Selain di Inggris, mereka juga pernah tampil di beberapa negara Eropa dan Amerika. Setiap penampilan mereka disambut dengan antusias, terutama karena identitas mereka yang dianggap mewakili suara minoritas dalam dunia musik metal.

Mewakili Perempuan Muda Indonesia

Kini, VoB menjadi salah satu band yang mewakili semangat perempuan muda Indonesia. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan tempat asal atau identitas tidak menjadi penghalang untuk berkarya secara global.

Baca Juga: Bangga! Garut Jadi Juara Umum dalam Resital Nasional Angklung 2025

Dengan semangat dan konsistensi, VoB menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda, tidak hanya karena musiknya, tetapi juga karena keberanian mereka melawan stigma dengan cara yang kreatif dan positif.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.