Priangan Timur dari Masa ke Masa


Priangan Timur adalah sebuah istilah untuk menunjukkan wilayah-wilayah yang secara geografis terletak di paling timur dari sebuah wilayah yang bernama Priangan. Nama Priangan Timur ini sudah dikenal sejak abad 17. Wilayah Priangan Timur dari tahun ke tahun tidaklah tetap, contohnya pada abad 19 wilayah Priangan Timur memenuhi seperenam Pulau jawa.

Batas wilayah Keresidenan Priangan di wilayah utara adalah Keresidenan Batavia dan Keresidenan Cirebon, di wilayah timur berbatasan dengan Keresidenan Cirebon dan Keresidenan Banyumas, wilayah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan wilayah barat berbatasan dengan Keresidenan Banten.

Wilayah Priangan ini berasal dari Kerajaan Sumedanglarang yang kemudian kekuasaannya jatuh kepada Kesultanan Mataram dan berubah statusnya menjadi kabupaten yang diberinama Priangan. Priangan ini menjadi wilayah yang direbutkan oleh tiga kekuatan yakni Mataram, Banten dan VOC.

Perebutan tiga yang melibatkan tiga kekuatan besar ini dimenangkan oleh VOC yang dimana VOC ini akan menguasai wilayah Priangan. Wilayah Priangan yang pada awalnya dikuasai Mataram kemudikan pada tahun 1677 diberikan kepada VOC.

Setelah masa kekuasaan VOC berakhir pada 1799 wilayah Priangan diberikan kepada Hindia Belanda dan pada saat itu pemerintah Hindia Belanda menjadikan Priangan sebagai wilayah pemerintahan dengan tingkat keresidenan. Di tahun 1925 Keresidenan Priangan dibagi menjadi tiga afdeeling yang terdiri atas Priangan Barat, Priangan Timur dan Priangan Tengah. Pembagian ke dalam tiga afdeeling ini hanya bertahan sampai tahun 1931 dan pada tahun tersebut tiga afdeeling ini dibubarkan kemudian dijadikan satu menjadi Afdeeling Priangan.

Pada 1937 istilah afdeeling ini kemudian diubah menjadi residentie yang dimana pemerintahan residentie ini memiliki tingkatan yang sama dengan pemerintah tingkat provinsi. Residentie Priangan ini terdiri dari lima kabupaten yakni Bandung, Garut, Tasikmalaya, Sumedang dan Ciamis. Kekuasaan Belanda di tatar Priangan berakhir di tahun 1942 dan kekuasaan Priangan beralih ke Jepang.

Di masa kedudukan Jepang, Priangan berubah menjadi Priangan Syu sebagai pengganti Residentie Preanger. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 wilayah Priangan menjadi Provinsi Jawa Barat yang kemudian akan dibentuk dari 5 keresidenan, 18 kabupaten dan 5 kotapraja. Lima keresidenan ini terdiri dari Keresidenan Banteng, Jakarta, Priangan, Bogor dan Cirebon


Sumber : Miftahul Falah, Nina Herlina dan Kunto Sofianto


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka