Tata Ruang Kota Garut di Abad 20


[Illustration : https://id.pinterest.com/pin/704883779168277331/]

Menurut Kunto Sofianto dalam bukunya yang berjudul Garut Kota Intan : Sejarah Kota Garut menjelaskan bahwa perkembangan fisik Kota Garut terbagi ke dalam tiga periode. Periode pertama yakni 1813-1920 merupakan periode peralihan Kabupaten Garut yang pada awalnya terletak di Limbangan. Pada periode pertama ini fisik kota Garut berkembang secara linier. Di periode pertama pemerintah Hindia Belanda membangun berbagai sarana dan prasarana perkotaan berdasarkan kepentingannya. Untuk wilayah penduduk dibangun secara memanjang mengikuti Jalan Societeit yang membentang dari barat ke timur.

Periode perkembangan kedua terjadi pada tahun 1920-1940 bentuk fisik kota Garut mulai bersifat konsentris alias berpusat. Pada periode ini pusat perkotaan mulai dibangun oleh pemerintah seperti stasiun kereta api, sekolah, gedung pemerintahan, kantor pos, pertokoan hingga hotel.

Untuk pusat perekonomian kota seperti pertokoan dan hotel pada masa ini sebagain besar dimiliki oleh orang-orang bangsa Eropa, Tiongkok, India dan Jepang sedangkan pusat perekonomian pribum tetap berada di pasar. Di periode kedua ini fisik kota Garut mulai berkembang, pada periode ini Kota Garut tidak hanya memiliki pusat pemerintah, Kota Garut juga memiliki pusat perekonomian, sarana pendidikan dan memiliki sentra pariwisata yang lebih teratur.

Periode ketiga terjadi pada tahun 1940 sampai dengan 1960, di periode ini perkembangan tata ruang Kota Garut sudah melewati pola konsentris dan pola sektoral, tata ruang Kota Garut berkembang menjadi lebih kompleks. Pada awalnya tata ruang kota Garut berbentuk satu inti yang kemudian inti tersebut berkembang. Pada periode ini terdapat inti baru yang muncul sehingga menyebarnya fasilitas dan pusat kehidupan ke berbagai penjuru. Di masa ini zona-zona perekonomian menyebar tidak hanya ada di pusat kota saja.

Pemukiman penduduk semakin meluas tidak hanya mengelilingi alun-alun saja, masyarakat Garut mulai menempati Desa Kota Wetan yang merupakan daerah penyangga Garut Kota. Pada masa ini pemukiman warga dibangun mengikuti arah jalan utama dan jalan subregional sehingga tata ruang Kota Garut berbentuk finger city.

Dilihat dari perkembangan tata ruang Kota Garut pemukiman masyarakat Garut menunjuk kecenderungan ke arah selatan - timur karena pada arah tersebut keadaan tanahnya stabil dan datar sehingga cocok untuk dijadikan pemukiman warga karena wilayah utara - barat merupakan wilayah pegunungan yang dimana tanahnya terjal.

 

 

Sumber : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka