ADVERTISEMENT
Beranda Budaya Panji di Tatar Sunda: Sebuah Simfoni Islam dan Filosofi
ADVERTISEMENT

Budaya Panji di Tatar Sunda: Sebuah Simfoni Islam dan Filosofi

1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Budaya Panji di Tatar Sunda: Sebuah Simfoni Islam dan Filosofi (Images: Istimewa)

Budaya Panji di Tatar Sunda menyatu dengan nilai Islam dan filosofi lokal, menghadirkan warisan spiritual dan seni yang kaya makna hingga kini.

Cerita Panji merupakan warisan budaya yang awalnya berkembang di Jawa Timur sebelum abad ke‑14. Kisah tersebut menyebar luas ke kawasan Asia Tenggara, termasuk wilayah Tatar Sunda, dan diabadikan melalui relief candi, manuskrip klasik, seni tari, serta wayang topeng.

Baca Juga: Apa Jadinya Jika Bahasa Daerah Kita Menghilang?

Integrasi Budaya Pra-Islam ke Islam Sunda

Sebelum masuknya Islam, masyarakat Tatar Sunda telah memiliki tradisi lokal yang kuat, baik dalam bentuk Sunda Wiwitan maupun nilai-nilai Hindu-Buddha yang tertuang dalam teks dan artefak kuno.

Saat Islam hadir, banyak nilai lokal tersebut diintegrasikan secara harmonis ke dalam praktik keagamaan masyarakat Sunda, membentuk pola hubungan yang khas antara Islam dan budaya Sunda: “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam” dan “Urang Sunda mah geus Islam samemeh Islam”.

Panji sebagai Medium Spiritual dan Filosofis

Cerita Panji di Tatar Sunda tidak hanya berfungsi sebagai dongeng rakyat atau kesenian. Narasinya mengandung lapisan nilai moral dan spiritual yang sesuai dengan ajaran Islam dan prinsip kehidupan keseimbangan Sunda.

Kisah cinta, kesetiaan, dan pencarian, seperti kisah Panji Inu Kertapati dan Dewi Candra Kirana, memuat pesan universal seperti cinta abadi, kejujuran, dan toleransi yang menyentuh ranah filosofis dan agama.

Baca Juga: Undak Usuk Basa Sunda, Begini Macam-Macam Penggunaannya yang Tepat!

Transformasi dalam Pertunjukkan Lokal

Dalam konteks Tatar Sunda, kisah Panji diadaptasi ke dalam bentuk pementasan tradisional, seperti tari topeng dan wayang gedhog. Melalui medium seni ini, nilai-nilai Islam dan kebijaksanaan lokal diwariskan dari generasi ke generasi dengan cara yang estetis dan komunikatif.

Relevansi Budaya di Masa Kini

Seiring dengan berkembangnya kembali minat terhadap sastra dan budaya Panji, ajang seperti Festival Budaya Panji kembali diadakan, tidak hanya sebagai pementasan, tetapi juga sebagai sarana merefleksikan pesan ekologis, spiritual, dan filosofi Panji di dunia modern.

Budaya Panji di Tatar Sunda bukan semata cerita legenda, melainkan jembatan budaya dan spiritual yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.

Kisahnya telah meresap ke dalam ranah keislaman lokal serta falsafah Sunda,  membentuk identitas komunitas yang harmonis antara tradisi dan keyakinan. Ia mengajarkan nilai luhur cinta, kesetiaan, toleransi, dan pelestarian alam, sebuah warisan yang tetap relevan hingga sekarang.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.