Profil Benyamin Mangkudilaga, Hakim Berani Asal Garut


Pria itu kelahiran asli Garut, 30 September 1937 ini meniti karier hakim dari bawah hingga menjadi hakim agung dan memiliki track record yang baik. Benyamin Mangkudilaga memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. 

Karier Benyamin bermula sebagao hakim di Pengadilan Negeri Rangkas Bitung pada 1967-1974. Ia sempat menjadi asisten dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia juga merupakan almuni Hukum UI dan melanjutkan pendidikannya di Institut International d’Administration Publique Section du Contentieur-Paris. 

Nama Benyamin mulai meroket ketika memenangkan gugatan majalah Tempo yang diberedel oleh pemerintah Orde Baru. Keputusan Benyamin dianggap berani dan memercikkan harapan baru bagi penegakan hukum yang bebas tanpa pengaruh dari kekuasaan. 

Benyamin juga memenangkan gugatan lima perusahaan future trading terhadap menteri perdagangan yang mencabut SIUP mereka. Benyamin menjatuhkan putusan hukuman mati terhadap terdakwa Lince yang membunuh suaminya sendiri di Pengadilan Negeri Bandung pada 1986. Kasuk-kasuk tersebut yang membuat kredibilitas dan integritas Benyamin sebagai hakim semakin mencuat. 

Benyamin tidak masuk ke pusat lingkar kekuasaan. Sikapnya yang mampu menjaga jarak dengan kekuasaan menjadikannya dipercaya sebagai anggota Komnas HAM pada 1999-2000. Rekan kerjanya begitu menghormatinya. Benyamin dianggap sebaagi seorang rekan yang berani, jujur, dan disiplin memberikan contoh yang baik kepada bawahannya. 

Benyamin wafat pada 21 Mei 2015 karena mengalami serangan jantung. Ia dikenal sebagai sosok tokoh hukum yang jujur dan berani di mata rekan kerjanya. 

 

Sumber materi : nasional.tempo.co , antaranews.com

Sumber foto : nasional.tempo.co 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka