ADVERTISEMENT
Beranda Catatan Perjalanan Robert Allen ke Garut

Catatan Perjalanan Robert Allen ke Garut

2 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit

Robert Allan, seorang pelancong mengirimkan catatan perjalanan ketika ia dan temannya sedang melancong ke Garut. Catatan perjalanannya di muat di surat kabar termashyur pada saat yakni Nelson Evening Mail yang terbit pada 3 Oktober 1911.

Dalam tulisannya Allan menyebutkan bahwa untuk memesan hotel di Garut merupakan hal cukup menantang karena pada saat ia memesan lewan telegraf semua hotel di Garut sudah penuh dan sudah di pesan hingga akhir tahun. Allan menuliskan bahwa pada tahun 1911 Garut ramai dikunjungi oleh warga Eropa yang bermukim di Batavia dan Surabaya.

Garut menjadi tempat mengungsi warga Eropa yang tinggal di Batavia dan Surabaya karena pada saat itu sedang terjadi wabah kolera dan pes di Surabaya dan Batavia. Orang Eropa mengungsi di Garut sembari berlibur dan terapi kesehatan dengan menggunakan air hangat karena pada masa itu banyak sanatorium di Garut.

Meskipun belum memiliki tempat untuk menginap Robert Allan bersama temannya tetap melanjutkan perjalanannya ke Garut untuk membuktikan cerita keindahan Garut yang selama ini ia dengar dari teman-temannya. Ia pergi ke Garut menggunakan kereta “Java Express” dari Maos (Cilacap) pada pukul 02.00. Allan sampai di stasiun Cibatu pada pukul 18.00 dan naik angkutan menuju Garut.

Robert Allan tahu bahwa kesempatan ia mendapatkan hotel yang bagus sangatlah kecil karena semua hotel di Garut pada saat itu sudah penuh. Namun, ia mencoba peruntungannya di di Hotel van Horck. Tanpa berharap banyak, ia pun sudah menduga bahwa ia tidak akan mendapatkan kamar untuk menginap di Hotel van Horck.

Namun, pegawai Hotel van Horck akhirnya mengajak Allan bersama temannya ke sebuah losmen yang tidak jauh dari hotel, Losmen Pension namanya. Meskipun tidak sebesar dan fasilitasnya tidak sebaik Hotel van Horck , Allan tetap bersyukur karena memiliki tempat selama ia berpetualang di Garut.

Keesokan harinya Robert Allan bersama teman-temannya pergi ke Gunung Papandayan. Dia menjelajah Gunung Papandayan dengan menaiki kuda dan berjalan kaki. Tak sadar ia bersama teman-temannya sudah berada di ketinggian 8000 kaki, hampi mencapai puncak. Namun, sesampainya di rotorua Allan dan teman-temannya berhenti mendaki.

Di akhir pendakiannya ia melihat kolam kawah dengan air panas yang masih mendidih. Bahkan di sekelilingnya banyak ditemukan bongkahan belerang alami. Setelah puas menikmati keindahan Gunung Papandayan ia kembali ke Losmen Pension dan merencanakan perjalanan untuk esok hari, esoknya ia bersama temannya-temannya pergi ke Situ Bagendit.

 

 

 

 

 

Sumber : Oki Oktariadi, Taman Bumi Mooi Garoet

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.