Sejarah Kerajaan Kandangwesi: Jejak Sejarah yang Tersembunyi di Sanghyang Lawang, Garut

Daerah Sanghyang Lawang, yang terletak di perbatasan Desa Bojong di Kecamatan Bungbulang dengan Desa Panyindangan di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, diyakini menyimpan banyak peninggalan sejarah penting. Oos Supyadin, seorang pemerhati sejarah dan budaya, mengungkapkan bahwa lokasi ini memiliki keterkaitan erat dengan Kerajaan Kandangwesi, salah satu bagian dari Kerajaan Sunda yang berjaya pada abad ke-8.

Kerajaan Kandangwesi merupakan salah satu dari 12 wilayah yang dikenal sebagai bagian dari Begawat Sunda pada masa itu. Sejarah mencatat bahwa kerajaan ini pertama kali berdiri di wilayah Papandayan sebelum kemudian mengalami beberapa kali perpindahan. Selama eksistensinya, tercatat ada 30 penguasa yang pernah memerintah Kandangwesi, dengan wilayah kekuasaan yang meliputi daerah dari Cidamar hingga perbatasan Sancang.

Menurut cerita yang disampaikan para leluhur, di kawasan Sanghyang Lawang terdapat banyak jejak peninggalan Kerajaan Kandangwesi. Hal ini dibuktikan sendiri oleh Oos yang berziarah ke makam Sembah Dalem Pongol Cuplak Topi, ditemani oleh juru kunci setempat, Elang alias Ujang Sugara bin Abah Mursid.

Selain makam tersebut, Oos mencatat keberadaan beberapa makam dan petilasan lain di bagian selatan Sanghyang Lawang. Di antaranya adalah makam Embah Naga Lawang, Embah Sapu Angin, Embah Jaga Reksa, serta petilasan yang dianggap keramat seperti Embah Raksa Jahat, Embah Regu Dunya, Brajamusti Geni, dan Suci Pancasona.

Di bagian utara Sanghyang Lawang, Oos juga menemukan tiga petilasan dan makam penting lainnya, yaitu makam Eyang Wali Suci, Eyang Prabu Agung Gagak Lumayung Sayidina Kamuhammadan, dan Kanjeng Ibu Ratu Agung Gagak Lumayung Sayidina Kamuhammadan.

Tak hanya di Sanghyang Lawang, situs sejarah lainnya yang berkaitan dengan Kerajaan Kandangwesi juga ditemukan di Talaga Biru Kabuyutan. Di sini, terdapat petilasan Sanghyang Jagat Satru, Kanjeng Ibu Kencana Biru yang merupakan putra Prabu Siliwangi, serta sejumlah tokoh lain seperti Ibu Layung Sari, Ibu Dayung Sari, Eyang Kumis Beureum, Aki Buyut, Nini Buyut, dan Sembah Dalem Sunda Sakti.

Meski berbagai situs ini telah dikenal luas oleh masyarakat setempat, Oos menekankan pentingnya menggali lebih dalam sejarah Kerajaan Kandangwesi agar dapat memperkuat pemahaman tentang kerajaan ini dan memperjelas jejak-jejak peninggalannya di wilayah Garut.