Raden Soeria Kartalegwa dan Negara Pasundan Bagian II


[Illustration: videosejarah on Instagram]

Untuk mencapai ambisinya dalam mendirikan negara Pasundan ia mendirikan partai yakni Partai Rakyat Pasundan (PRP) di Bogor. Pendirian partai ini dibantu oleh Perwira KNIL, Kolonel Santoso bersama dengan penasehatn politik dari Belanda yakni Van Mook. Sebagai seorang pendiri tidak menjadikan Kartalegawa sebagai pemimpin partai tersebut karena Kertalegawa memiliki reputasi yang buruk.

Soeria Kertalegawa dijuluki sebagai frauder atau koruptor oleh Van der Plas sehingga PRP yang didirikannya ini diketuai oleh Raden Sadikin yang merupakan pegawai Pusat Distribusi Pangan milik Belanda. Usaha Soeria Kertalegawa dalam mendirikan Negara Pasundan ini didukung oleh M.Klaassen yang merupakan seorang Residen Belanda yang ada di Bandung. Bahkan M.Klassen menuliskan sebuah laporan yang menceritakan persaingan antara suku Sunda dan Jawa dalam pemilihan pemimpin Indonesia.

Pemimpin Indonesia yang selalu memiliki etnis Jawa ini membuat Soeria Kertalegawa dan pendukungnya cemburu karena hingga saat itu tidak ada seorang-pun dari etnis Sunda yang ada di jajaran Pemerintahan Indonesia. Adanya PRP ini tentu saja memunculkan sebuah gerakan baru yakni gerakan anti republik.

Di dalam tubuh Partai Rakyat Pasundan-pun terdapat banyak konflik, banyak anggotanya yang hanya mementingkan diri sendiri dan bergerak demi keuntungan sendiri sehingga membuat Partai Rakyat Pasundan ini goyah dan semakin jauh dari tujuan utamanya yakni untuk mendirikarn Negara Pasundan yang merdeka.

 

 

 

 

Sumber : Ensiklopedi Umum (Edisi Kedua dengan EYD), Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1977.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka