Rapat Perencanaan Pembangunan Tahun 2024, Masalah Kemiskinan Ekstem di Garut Jadi Sorotan


Pemerintah Kabupaten Garut resmi memulai atau kick off Meeting Perencanaan Pembangunan Tahun 2024. Rapat yang diikuti oleh para pemangku kebijakan di Garut itu menyoroti tiga permasalahan, mulai dari kemiskinan ekstrem, transformasi kesehatan, dan infrastruktur. 

Bupati Garut Rudy Gunawan mengakui bahwa masalah kemiskinan di wilayahnya sangat tinggi. Hal itu berkaca pada hasil dari Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) bahwa 45 persen rumah di Garut dalam keadaan tidak layak huni.

“Angka kemiskinan kita memang sangat luar biasa susah untuk turun, tapi ini hanya berdasarkan hasil survei. Kalau saya dalam hati mungkin lebih dari ini, karena rutilahu itu 45 persen rumah di Garut dalam keadaan tidak layak, itu adalah hasil Susenas,” ucapnya saat membuka rapat Perencanaan Pembangunan Tahun 2024, di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Senin (26/12/2022).

Ketua DPRD Kabupaten Garut, Euis Ida Wartiah berharap pemerintah daerah dapat lebih memfokuskan arah kebijakan pembangunan yang disesuaikan dengan berbagai perubahan kondisi lingkungan makro strategis.

Sementara itu, Kepala BAPPEDA Garut, Didit Fajar Putradi mengungkapkan target terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022 belum mencapai target.

“Realisasi tahun 2021 mengenai IPM saja kita sudah 66,45 namun realisasi tahun 2022 itu belum mencapai target, indeks dini sudah 0,322 kalau tidak salah Kabupaten Garut ini sudah terendah untuk indeks dini, sekalipun meratanya itu masih di tingkat yang sangat rendah,” tuturnya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka