Rendam 13 Kecamatan, Pemkab Garut Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir


Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan, Garut saat ini dalam keadaan darurat bencana banjir. Pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait dibantu oleh TNI-Polri tengah melakukan langkah-langkah di lapangan.

Ia menyampaikan, hingga saat ini, dampak kerusakan akibat banjir umumnya menimpa rumah warga dan jalan terputus tersebar di 13 Kecamatan. Dalam musibah ini, tidak ditemukan korban jiwa meninggal dunia.

"Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal dunia, tapi tetap kita lakukan langkah-langkah penyelamatan.  Tentu saya berharap kita semua waspada karena hujan hari ini masih turun, dan berdasarkan ramalan bahwa hujan akan ada sepanjang hari ini," ucapnya.

Ia mengajak para warga korban bencana banjir untuk segera membersihkan kembali rumahnya. Selain itu, ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan memberikan uang kerohiman dalam bentuk "cash for work" bagi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Garut.

"Mengerjakan pekerjaan oleh sendiri membersihkan rumahnya masing-masing Rp500 ribu per rumah. Dan selanjutnya yang bagi agak berat, ada lumpur dan sebagainya akan diberikan maksimal 1 juta rupiah per rumah," lanjutnya 

Bupati pun telah menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut untuk menyalurkan beras cadangan pemerintah kepada masyarakat sebanyak 4,5 kg untuk satu rumah, sebagai emergency dalam rangka memulihkan pangan saat bencana banjir. 

Terkait air bersih, kata dia, pihaknya telah meminta Direktur Utama PDAM untuk segera memulihkan saluran air yang sudah keruh diakibatkan oleh banjir.

"Dan saya minta dinas-dinas teknis bersama dengan TNI Polri nanti membackup untuk melakukan pembersihan evakuasi," katanya.

Terakhir, Rudy juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk segera  melakukan langkah-langkah di lapangan.

Bupati Garut mengajak masyarakat untuk tidak panik, karena saat ini pemerintah daerah masih memiliki anggaran yang cukup untuk penanganan banjir melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). 

"Semua bisa dilakukan gotong royong, jangan panik. Kepada kepala desa, kepala kelurahan dibawah koordinasi pak camat melakukan langkah konkret di lapangan. Segera laporkan untuk mengatasi kesulitan masyarakat kita," katanya.

Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Garut, hingga Sabtu, pukul 09.45, dampak kerusakan umumnya menimpa rumah warga dan jalan terputus tersebar di 13 Kecamatan, di antaranya:

  1. Kecamatan Tarogong Kaler
  2. Kecamatan Tarogong Kidul 
  3. Kecamatan Garut Kota
  4. Kecamatan Cikajang
  5. Kecamatan Bayongbong
  6. Kecamatan Karangpawitan
  7. Kecamatan Banyuresmi 
  8. Kecamatan Cilawu
  9. Kecamatan Banjarwangi 
  10. Kecamatan Cibatu
  11. Kecamatan Talegong 
  12. Kecamatan Samarang
  13. Kecamatan Pasirwangi 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka