Sebanyak 15 Sekolah di Garut Diizinkan Tatap Muka


Sebanyak 15 sekolah terdiri dari sembilan SMA dan enam SMK, telah diizinkan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Pembelajaran dilakukan secara terbatas sejak sepekan terakhir, di wilayah selatan Kabupaten Garut.

Kegiatan pembelajaran secara tatap muka, dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga kapasitas di dalam kelas dibatasi, 50 persen dari kapasitas maksimal. selain itu, pembelajaran di sekolah hanya dilakukan selama empat jam, sejak jam 07.00-11.00 WIB. 

Dilansir dari republika.co.id, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono mengatakan, bahwa 15 sekolah tersebut telah diizinkan menggelar pembelajaran secara tatap muka setelah dinyatakan lulus verifikasi sarana dan prasarana sekolah. Sehingga dinyatakan layak untuk menggelar KBM tatap muka secara terbatas lantaran kasus Covid-19 di wilayah Selatan Kabupaten Garut dinilai terkendali.

Sementara di wilayah sekitar Garut Kota, belum ada sekolah yang diizinkan menggelar pembelajaran secara tatap muka. Sebab, kasus Covid-19 di wilayah Kota dan Utara Kabupaten Garut dinilai masih tinggi. Meski terdapat beberapa sekolah di wilayah kota maupun sekitarnya, yang sudah lolos verifikasi terkait protokol kesehatan. Namun, wilayah sekolah itu masih termasuk zona merah penyebaran covid-19.

Berbeda dengan jenjang SMA/SMK, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut masih belum mengizinkan sekolah tingkat PAUD hingga SMP menggelar KBM tatap muka. Kemungkinan besar KBM tatap muka untuk tingkat PAUD-SMP tak akan dilakukan hingga vaksinasi Covid-19 dilakukan kepada para siswa dan guru.

Hal tersebut dikhawatirkan akan adanya klaster baru penyebaran covid-19 di lingkungan pendidikan.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka