Sejarah dan Asal Usul Sepak Takraw di Indonesia
Sepak takraw adalah olahraga tradisional Asia Tenggara yang populer di Indonesia. Simak sejarah sepak takraw serta perjalanannya dari masa ke masa.
Sepak takraw merupakan olahraga yang menggabungkan elemen sepak bola, voli, dan bulu tangkis. Olahraga ini menggunakan bola yang dibuat dari anyaman rotan, dan dilakukan oleh dua tim, di mana masing-masing berjumlah tiga pemain. Permainan tersebut mengandalkan kaki, kepala, dada, serta lutut untuk mengontrol bola.
Sejarah Umum Sepak Takraw
Olahraga sepak takraw bermula dari tradisi masyarakat Melayu sejak abad ke-15, awalnya populer dengan sebutan "sepak raga". Permainan ini sebelumnya hanya dimainkan di kalangan bangsawan kerajaan, kemudian menjadi olahraga rakyat yang disenangi banyak orang.
Nama sepak takraw hadir di 1940-an, hasil kesepakatan Malaysia dan Thailand. Istilah “sepak” asalnya dari bahasa Melayu yang artinya menendang, sementara kata “takraw” dari bahasa Thailand yang disebut sebagai bola anyaman rotan. Kombinasi inilah yang membuat olahraga ini identik dengan budaya Asia Tenggara.
Sepak Takraw di Indonesia
Sepak takraw mulai masuk ke Indonesia pada 1970 melalui kunjungan Malaysia dan Singapura. Waktu itu, pertandingan demonstrasi berlangsung di sejumlah kota besar seperti Medan, Jakarta, dan Bandung guna mempromosikan permainan ini kepada masyarakat Indonesia.
Tidak lama kemudian, pada 5 Oktober 1970, dilakukan pertemuan di Cipayung, Bogor, yang menandai munculnya kebijakan pemerintah untuk membangun sepak takraw di Indonesia. Hasilnya, pada 1971 lahir induk organisasi bernama Perserasi atau Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia.
Baca juga: Aturan Back-Pass: Mengubah Peran Kiper dan Taktik Sepakbola
Nah Warginet, itulah gambaran ringkas mengenai asal usul sepak takraw, baik di Asia Tenggara maupun di Indonesia. Dengan alur sejarah panjang, permainan ini bukan sekadar olahraga, tetapi juga sebagai warisan budaya yang terus tumbuh sampa saat ini.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.