Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia: Dimulai pada 1992 untuk Menghapus Stigma

Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diciptakan pada tahun 1992 oleh Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health). Organisasi ini dipimpin oleh Richard Hunter, yang saat itu menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal. Tujuan dari penciptaan hari ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat global tentang pentingnya kesehatan mental.

Peringatan resmi Hari Kesehatan Mental Sedunia baru dimulai pada tahun 1994. Selama tiga tahun pertama, hingga 1995, perayaan ini ditandai dengan siaran televisi yang disiarkan di seluruh dunia. Siaran tersebut berfokus pada penyampaian pesan penting mengenai isu-isu kesehatan mental kepada masyarakat luas, dengan harapan dapat mengurangi stigma yang sering melekat pada gangguan mental.

Pada tahun 2024, Hari Kesehatan Mental Sedunia mengusung tema "Mental Health at Work" atau "Kesehatan Mental di Tempat Kerja," sebagaimana diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Peringatan tahun ini menyoroti hubungan erat antara kondisi kerja dengan kesejahteraan mental. Lingkungan kerja yang positif dapat menjadi pelindung bagi kesehatan mental, sementara kondisi yang buruk berisiko menyebabkan gangguan, mengurangi kepuasan kerja, dan menurunkan produktivitas.

Dengan lebih dari 60% populasi dunia bekerja, diperlukan tindakan segera untuk mengatasi risiko kesehatan mental di tempat kerja. WHO mengajak pemerintah, pengusaha, organisasi pekerja, dan semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental. Dengan melibatkan pekerja dan orang-orang yang memiliki pengalaman langsung, diharapkan setiap orang dapat berkembang baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi mereka.