Series Naskah Sunda Kuno : Sanghyang Siksa Kandang Karesian


Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian merupakan salah satu naskah Sunda kuno yang disimpan di Situs Kabuyutan Ciburuy. Naskah ini merupakan salah satu naskah yang berbentuk prosa didaktis yang membahas tentang ajaran atau panduan hidup yang arif dan bijaksana berdasarkan darma. Naskah ini bersifat pengetahuan umum dan dapat dikatakan memiliki fungsi sebagai ensiklopedia tuntunan kehidupan masyarkat Sunda kuno.

Sebagai sebuah ensiklopedia naskah ini berisikan pedoman moral umum untuk melaksanakan tatanan kehidupan bermasyarakat atau mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya yang merupakan salah satu bekal praktis dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Naskah ini biasanya diajarkan oleh sang Budiman (yang dipertua/ guru/ ahli agama) kepada mereka yang ingin mencapai kebahagiaan dan kententraman hidup di dunia.

Sanghyang Siksa Kandang Karesian ini merupakan naskah yang diperuntukan untuk masyarakat biasa yang bukan resi karena di dalamnya menjelaskan tugas-tugas sebagai rakyat. Meskipun begitu, naskah ini juga dapat dinikmati semua kalangan karena di dalamnya terdapat juga bab hulun yakni bab yang membahas tentang kepentingan raja-raja di masa itu.

Naskah ini juga membahas tentang pendoman kehidupan yang meliputi sepuluh kesejahteraan atau dasakerta, sepuluh pengabdian atau dasa prebakit, sepuluh alat panca indra (panca indiriya). Selain itu, naskah ini juga membahas hubungan antar manusia dengan membahas hubungan kekeluargaan yang menjelaskan sebutan kerabat dalam keluarga.

Pembahasan mengenai keadaan dunia-pun tercatat dalam panca tatagata yang artinya lima kenyataan yang sedang berlangsung. Naskah ini juga tidak lupa membahas mengenai zat pelindung yakni panca byapara atau lima pelindung, panca putra atau Putera Sang Kandiawan, Pembagian lima arah mata angin beserta warna dan dewa yang menempatinya atau sanghyang wuku lima.

Naskah ini bagaikan ensiklopedia karena tidak hanya membahas larangan dan anjuran dalam menjalankan kehidupan manusia, naskah ini juga memiliki pantun, judul kawih, senjata, formasi perang, pertanda alam, judul kawih, mantra hinhgga menjelaskan bagaimana untuk menjadi ahli dalam suatu bidang .

 

 

Sumber : Ilham Nurwansah dalam Alih Bahasa Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka